pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga produk bahan bakar miyak (BBM) penugasan, subsidi, hingga non subsidi. penyusaian harga BBM tersebut berlaku sejak sabtu (3/9/2022) pukul 14:30 WIB.
Dengan adanya kenaikan harga BBM akan meningkatkan angka pengangguran yang tentunya akan menambah tingkat kemiskinan indonesia padahal per maret 2022, BPJS telah melaporkan adanya penurunan tingkat kemiskinan setelah pandemi.
 tingkat kemiskinan telah mencapai 9,54% atau 26,16 juta orang. turun 0,6 poin atau 1,38 juta orang. dibandingkan dengan september 2021, penurunan tingkat kemiskinan mencapai 0,17 poin atau 0,34 juta orang.namun garis kemiskinan mengalami kenaikan 3,975% dbandingkan september 2021 menjadi Rp 505.460 pada maret 2022
perlu dketahui konsumsi pertalite di indonesia mencapai 80% dari total bensin. sehingga kenaikan harga pertalite tentu akan mendorong kenaikan infalasiyang mungkin saja meingkat.
Dampak yang diberikan akibat harga BBM naik bagi Masyarakat  bawah adalah
1. Penurunan Daya Beli
seperti akan timbulnya penurunan daya beli dalam jangka pendek karena income effect ( dampak pendapatan) yang mengalami penurunan. meski demian, bebannya akan berbeda menurut kelas pendapatan rumah tangga. khususnya kelompok rumah tangga terbawah atau miskin yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk menghadapi masalah cashflow jangka pendek.
2. Naiknya Harga Bahan PokokÂ
selanjutnya, kenaikan harga bahan pokok. kenaikan harga bahan pokok ini  sangat berdampak bagi masyarakat menengah ke bawah.
3. Peningkatan Angka Pengangguran
kenaikan harga BBM juga berdampak pada ospek sosial masyarakat. salah satunya peningkatan angka pengangguran.