Leani Ratri Oktila, seorang atlet paralimpiade Tokyo 2020 yang berhasil membawa pulang 2 medali emas dan 1 medali perak, di nomor cabang olahraga bulu tangkis. Pencapaianya kini adalah suatu prestasi yang luar biasa dan akan sulit untuk diraih atlet lain pada saat ini. Prestasi Leani di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 ini tercatat dalam sejarah olahraga di Indonesia, sebagai atlet paralmypic pertama yang meraih 3 medali. Leani bermain di 3 nomor pada cabang olahraga bulu tangkis, yaitu tunggal putri(SL 4), ganda putri, dan ganda campuran.
Untuk nomor ganda putri, leani tanding dengan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko pada kelas (WD SL3-SU5). Sementara pada sektor ganda campuran, Leani berpasangan dengan Hary Susanto pada kelas XD SL3-SU5. SL3 diketahui merupakan suatu klasifikasi atlet dengan hambatan keseimbangan tubuh di bagian bawah, sedangkan untuk SU5 itu adalah klasifikasi untuk atlet dengan keterbatasan bagian tubuh atas, seperti salah satu tidak dapat berfungsi secara normal. Bagi Leani sendiri, mengikuti tiga sektor sudah "Kebiasaan" sejak dirinya tampil di ajang kompetisi Nasional maupun kompetisi Internasional.
Pada pentas ASEAN Para games tahun 2015 dan 2017, Leani bahkan dapat memenangkan tiga mendali emas sekaligus. Persiapan agar dapat mampu tampil di 3 sektor itu tidaklah sembarangan, dia memahami kesibukannya itu perlu daya tahan, stamina, istirahat, dan kemampuan untuk pemulihan yang lebih cepat.Â
Leani diketahui sekarang menjadi seorang pebulutangkis yang menduduki ranking pertama BWF (Badminton World Federation), para badminton world ranking 2021 di nomor tunggal putri. Sedangkan di nomor ganda putri, dia juga memiliki ranking satu bersama dengan pasangannya, yakni Khalimatus Sadiyah. Leani selama dua tahun ini dinobatkan sebagai atlet para badminton putri terbaik oleh BWF, Federasi Badminton Dunia.
Melansir dari Kompas.id, Leani Ratri Oktila mengaku bahwa dirinya berlatih lebih dari tujuh jam setiap harinya. Selain itu, dia juga berlatih dengan menggunakan tiga pebulu tangkis non-disabilitas, supaya dia dapat menjadi sparring partner.
"Kadang-kadang saya bermain itu satu lawan satu, satu lawan dua, bahkan saya pernah itu satu lawan tiga. Ini penting sekali bagi saya, karena hal tersebut dapat meningkatkan kekuatan mental, kekuatan tangan, dan juga kecepatan kaki." Kata Leani, dikutip dari kompasiana.id yang tayang pada september 2019 lalu.Â
Menjadi seorang juara di Paralimpiade Tokyo 2020 ini menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi Leani dan keluarganya, bahkan presiden republik Indonesia, Joko Widodo. Joko Widodo dengan bangganya mengucapkan selamat kepada Leani, atas kemenangannya di Paralimpiade Tokyo ini. Kemenangan Leani mendatangkan berkah bagi Indonesia, karena dapat menambah perolehan medali dan dapat membuat peringkat klasemen Indonesia di Paralimpiade naik, yaitu di peringkat ke-46 klasemen.Â
Tidak hanya mengucapkan selamat, Presiden Joko Widodo memberikan bonus kepada Leani sebesar Rp.13,5 Miliar. Bonus tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara penerimaan atlet Paralimpiade Tokyo 2020, di Istana Bogor Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Â "Atas prestasi yang saudara-saudara raih pemerintah memberikan sebuah penghargaan, apresiasi berupa bonus, Rp5,5 Miliar kepada peraih medali emas, Rp.2,5 Miliar kepada peraih medali perak,"Kata Presiden Joko Widodo.
Presiden mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan dan kerja keras para atlet paralimpiade ini. Beliau mengaku senang dan bangga, karena para atlet sukses mengharumkan nama bangsa. Jokowi juga berterima kasih, sebab tahun ini kontingen Indonesia berhasil membawa pulang dua medali emas. "Ini adalah sebuah lompatan yang begitu tinggi di bidang olahraga, dan saudara-saudaraku ini mampu untuk membuktikan bahwa mereka mampu dan bisa bersaing di kancah global," Kata Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H