Tentu ia mengupas perutku
Dan menjejal beberapa bungkus
Mie instan dan waferyang telah meyampah
Sekian lama tubuhmu akan mengurainya
Menjadi plastik yang lentik diantara paceklik
Bagian dari perutku yang menyimpan sobek
Segera ditambalnya dengen pecahan jeritan
Starter dengusan
Dan hidung ingusan yang hujan
Barangkali kita sama-sama melawan
Pada dugaan sementara
Sambil mengganti saluran tv dalam ingatan
Handpone dan jemari bergetar
Perut kita makin kamar
Setiap bungkusan plastik mulai belukar
Doa dan keluh makin tertukar-tukar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI