Mohon tunggu...
Imelda Wahyu Heriyadi
Imelda Wahyu Heriyadi Mohon Tunggu... -

Menulis bersama kembaranku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepanjang Santap Bersama

11 Juli 2010   05:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentu ia mengupas perutku

Dan menjejal beberapa bungkus

Mie instan dan waferyang telah meyampah

Sekian lama tubuhmu akan mengurainya

Menjadi plastik yang lentik diantara paceklik

Bagian dari perutku yang menyimpan sobek

Segera ditambalnya dengen pecahan jeritan

Starter dengusan

Dan hidung ingusan yang hujan

Barangkali kita sama-sama melawan

Pada dugaan sementara

Sambil mengganti saluran tv dalam ingatan

Handpone dan jemari bergetar

Perut kita makin kamar

Setiap bungkusan plastik mulai belukar

Doa dan keluh makin tertukar-tukar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun