aku mencoba duduk di jendela
menikmati lantai dua
sambil berpikir merenggut pinggangmu
kutemui di braga
genggam tanganmu
menjelma ratusan buku
“iya aku di depan landmark
lalu tenggelam dalam pameran buku
belum sempat lagi menemuimu
yang cemberut melulu”
sambil mengulas bibirmu
yang nyangkut di catatan kaki
gerimis, wajahmu, maukah kau lukis
dihamparan andesit yang kita sebrangi
barangkali wali-wali melukis
bangunan tua itu seperti doa
lalu kau potret setiap jendela
yang menghadap ke jalan
kuambil untuk membuka
tubuh kita yang
tanpa nama dan rahasia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI