"Alam nan membentang indah. Ragam kuliner yang menggugah selera. Seni budaya nan rancak. Adat dan falsafah hidup yang terjaga. Itulah Ranah Minang".Â
Ranah Minang, berada di wilayah Sumatra Barat. Luas wilayah provinsi dengan ibu kota Padang ini mencapai 42.297 kilometer persegi. Sumatra Barat memiliki dataran rendah di pesisir barat pulau Sumatra dan dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh Bukit Barisan. Sejumlah pulau di lepas pantai, seperti Kepulauan Mentawai juga masuk dalam wilayah Sumatra Barat.Â
Terdapat 12 kabupaten dan 7 kota di Sumatra Barat. Pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan dinamakan nagari. Â Namun, di Kepulauan Mentawai, wilayah administratif tidak menggunakan istilah nagari. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk tahun 2020 mencatat jumlah penduduk Sumatra Barat sebanyak 5.53 juta jiwa. Mayoritas penduduk Sumatra Barat beragama Islam.
Alam Nan Membentang IndahÂ
Kondisi geografis Ranah Minang menyajikan keindahan bentangan alam yang memanjakan mata. Gunung, laut, bukit, ngarai dan danau berpadu menjadi sebuah panorama yang elok dan menjadikan Ranah Minang sebagai destinasi wisata alam yang lengkap. Sumatra Barat memiliki 29 gunung yang berada di tujuh kabupaten dan kota. Beberapa gunung yang cukup dikenal antara lain Gunung Talamau di Kabupaten Pasaman Barat, Gunung Marapi dan Gunung Singgalang di Kabupaten Agam, Gunung Sago di Kabupaten Lima Puluh Kota, Gunung Tandikat di Kabupaten Padang Pariaman, Gunung Talang di Kabupaten Solok dan Gunung Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat.
Sumatra Barat juga memiliki beberapa danau, di antaranya Danau Singkarak, Danau Maninjau dan Danau di Atas Danau di Bawah atau Danau Kembar. Danau Singkarak yang membentang di Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar bahkan tersohor sampai ke mancanegara melalui perhetalan berskala internasional, Tour de Singkarak. Danau Maninjau yang berada di Kabupaten Agam menjadi pemandangan yang indah jika dilihat dari lokasi wisata Embun Pagi dan Puncak Lawang. Danau vulkanik ini memiliki ikan endemik yang terancam punah, yaitu ikan rinuak (Psilopsis sp). Danau Maninjau juga dikenal dengan jalan berliku, Kelok 44. Danau di Atas Danau di Bawah berada di Kabupaten Solok. Danau ini disebut juga dengan nama Danau Kembar karena letaknya yang berdampingan dengan jarak hanya sekitar 300 meter.
Garis pantai yang bersentuhan dengan Samudra Hindia juga menjadikan Sumatra Barat sebagai destinasi wisata maritim yang menakjubkan. Kepulauan Mentawai terkenal sebagai salah satu lokasi surfing terbaik di dunia dan ombaknya menjadi tantangan tersendiri bagi para peselancar. Pulau Mandeh yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan menyajikan pemandangan gugusan pulau yang cantik. Pulau Mandeh semakin dikenal publik sejak kunjungan Presiden Joko Widodo. Kawasan Wisata Mandeh memiliki luas sekitar 18.000 hektar yang berada di 3 nagari dan 7 desa. Panorama alamnya meliputi pantai, pulau, hutan mangrove dan air terjun. Indahnya matahari tenggelam (sunset) dapat disaksikan saat berada di Puncak Mandeh. Pulau-pulau lain yang tidak kalah cantiknya antara lain Pulau Pasumpahan, Pulau Sikuai, dan Pulau Cingkuak  yang memiliki pasir pantai berwarna putih dan tekstur yang lembut.
Panorama alam yang disuguhkan Ngarai Sianok, Lembah Harau, dan Lembah Anai dengan air terjun yang dapat dilihat dari tepi jalan raya dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi, melengkapi indahnya pesona alam Ranah Minang.
Ragam Kuliner yang Menggugah Selera
Siapa yang tidak mengenal masakan Padang atau restoran Padang dengan citarasanya yang pedas? Masakan Padang dapat ditemui hampir di seluruh penjuru nusantara, bahkan di luar negeri. Rendang yang menjadi makanan khas Ranah Minang, dinobatkan sebagai makanan paling enak di dunia. National Geographic bersama masterchef terkemuka, Gordon Ramsay dan William Wongso, Â membuat liputan menarik mengenai Rendang. Liputan bertajuk "National Geographic: Gordon Ramsay Uncharted" tersebut juga menampilkan beragam kuliner dan seni budaya Ranah Minang. Selain Rendang, makanan khas dari Ranah Minang yang cukup populer adalah Sate Padang, Soto Padang, Dendeng Balado dan Dendeng Batokok, Itiak Lado Mudo, Bubur Kampiun dan Teh Talua. Â
Ada tiga daerah di Tanah Minang yang memiliki hidangan sate yang khas, yaitu Padang, Padang Panjang dan Padang Pariaman. Sate Padang menjadi sebutan untuk tiga varian sate dari tiga daerah tersebut. Bahan utama Sate Padang adalah daging sapi dan lidah. Jeroan, seperti usus, paru dan jantung juga sering digunakan. Sate Padang memiliki bumbu kuah yang kental. Aroma rempah yang kuat pada kuah Sate Padang mencerminkan kelihaian orang Minang dalam mengolah bumbu.