Mohon tunggu...
IMEATASI
IMEATASI Mohon Tunggu... PKM-K UPI

Kontingen Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imeatasi: Steak Wagyu Nabati PKM-K UPI

24 September 2021   11:12 Diperbarui: 24 September 2021   11:16 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa ketergantungan hanya mengonsumsi produk daging hewani khususnya daging sapi memiliki efek samping bagi lingkungan, kesehatan, dan ketahanan pangan. Hal ini tentu dapat mengancam cita-cita Indonesia untuk mewujudkan sustainable development goals pada tahun 2030. Studi menunjukkan bahwa industri peternakan merupakan salah satu penyebab masalah karena menjadi penyumbang gas rumah kaca terbesar kedua yang bahkan lebih besar dari gas buangan kendaraan bermotor (Dopelt, et al., 2019). Kemudian, konsumsi daging yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit sistem kardiovaskular, kanker, diabetes tipe II, obesitas, dan bahkan kematian (Richi, et al., 2015). Kemudian, data dari badan ketahanan pangan menunjukkan bahwa terjadi adanya peningkatan konsumsi daging sebanyak. Jika konsumen tidak melakukan diversifikasi pangan, tentu akan menyebabkan ancaman ketahanan pangan di Indonesia.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan IMEATASI menggagas inovasi pangan berupa daging nabati. Produk daging nabati memiliki banyak keunggulan yang meliputi berbagai aspek. Ditinjau dari aspek gizi, daging nabati mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein harian. Selain itu, daging nabati memiliki sedikit risiko terhadap lingkungan. Data menunjukkan bahwa produksi daging nabati menggunakan 99% lebih sedikit air, 93% lebih sedikit tanah, dan mengonsumsi 46% energi lebih rendah dari produksi olahan daging hewani (Heller & Keoleian, 2018).

Produk kami, IMEATASI, merupakan produk daging nabati dengan ekstrak daun suren (Toona sinensis). Menurut Yang, et al. (2019), daun suren mengandung diisopropil sulfida dan (Z,Z)-bis-(1-propenil) disulfida yang dapat meningkatkan2 rasa serta aroma daging nabati. Di samping mampu meningkatkan rasa dan aroma, daun suren aman untuk dijadikan sebagai bahan tambahan pangan (Peng, et al., 2019). Selain itu, kandungan daun suren juga mampu meningkatkan nilai gizi daging nabati IMEATASI karena kaya akan karoten, vitamin B, dan vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan (Dong, et al., 2013).

Produk IMEATASI hadir sebagai produk pangan alternatif daging sapi yang memiliki berbagai keunggulan. Produk ini memiliki rasa, tekstur, bentuk, dan nilai gizi yang tidak kalah dengan daging sapi. Selain itu, produk IMEATASI berupaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan kesehatan yang disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi daging sapi. Adanya produk IMEATASI diharapkan mampu mendukung program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun