Mengenal mereka, berbincang secara personal dengan mereka akan membantu saya menerima informasi yang berguna untuk proses pendampingan anak saya dirumah. Mereka, para guru, yang akan menjadi perpanjangan seluruh panca indera saya di sekolah. Mereka yang akan mendampingi, menyayangi, memberikan yang terbaik untuk perkembangan akademis maupun non akademis anak saya.
Menyadari bahwa anak saya bukan lagi balita yang imut dan menggemaskan adalah hal yang menakjubkan sekaligus mengkhawatirkan. Bayi mungil itu telah tumbuh menjadi seorang anak manis yang siap menjalani hari-hari barunya di sekolah. Bayi yang saya jaga sepenuh hati agar mendapatkan segala yang terbaik dirumah kini harus mulai membiasakan diri untuk menjalani kehidupan baru sebagai murid sebuah sekolah.Â
Memiliki rumah kedua yang saya tidak tahu apakah akan memberinya rasa aman dan nyaman seperti yang kami, orangtuanya, berikan di rumah. Tapi, hidup adalah proses yang harus dijalani. Saya harus berdamai dengan rasa khawatir dalam hati. Karena saya tahu, seorang anak adalah mahluk kecil yang memiliki sensitifitas tinggi. Dia pasti akan merasakan pantulan kecemasan saya saat melepasnya untuk bersekolah di hari pertamanya, esok pagi. Saya tidak ingin kecemasan dan kekhawatiran saya ini dirasakan oleh anak saya, yang pastinya akan membuat dia jadi tidak percaya diri juga.
Saya harus percaya bahwa sekolah yang telah saya dan anak saya pilih untuk menjadi rumah keduanya adalah tempat terbaik dengan para guru yang terbaik yang akan membantunya tumbuh berkembang dengan baik. Tempat yang juga akan memberikan kenangan masa kecil yang indah dan membuatnya memahami bahwa hidupnya dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya.
Melepas dengan Doa
Esok pagi adalah hari istimewa untuk anak saya. Saya ingin menyiapkan segala sesuatunya yang bisa mendukung anak saya untuk berangkat sekolah dengan rasa riang. Tidak hanya perlengkapan sekolah yang sudah kami siapkan bersama, berbincang bersama untuk memahami apa yang dia rasakan ketika besok harus memulai hari barunya juga telah kami lakukan. Obrolan bersama anak inilah yang menjadi poin dalam tulisan ini.
Saya ingin melepasnya dengan doa yang saya harap terdengar hingga ke Langit tempat Dia berada agar selalu melindunginya dari segala marabahaya yang mungkin timbul. Saya menyerahkan anak saya ke tangan-Nya, karena Dia-lah yang Maha Pelindung. Saya telah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik, mencari tempat pendidikan terbaik yang sesuai dengan kemampuan saya, selebihnya saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa untuk memberikan perlindungan melalui tangan para guru di sekolah barunya.
Dan, saya ingin anak saya memaknai lagu Pergi Belajar ciptaan Ibu Sud dengan sepenuh hatinya. Lagu yang sungguh merefleksikan apa yang saya harapkan untuk dipahami dan dijalani anak saya ketika dia sekolah.