Mohon tunggu...
Imanuel Bryan Wignyo Hartanto
Imanuel Bryan Wignyo Hartanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 GEOGRAFI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Framing Text 10 Berita Permasalahan Kondisi Hulu Sungai Tengah

16 September 2024   16:33 Diperbarui: 21 September 2024   09:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kabupaten ini terletak di bagian tengah provinsi Kalimantan Selatan dan memiliki berbagai potensi sumber daya alam serta budaya lokal yang unik. Ibu kota Hulu Sungai Tengah adalah Barabai. Daerah ini dikaruniai pemandangan alam yang mempesona seperti gunung, hutan, dan sungai yang merupakan bagian dari topografinya

Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki luas wilayah 1.770,77 km2 atau 177.077 hektar. Sepanjang tahun 2021 kelembaban udara berkisar antara 88,8 persen hingga 94,5 persen. Sedangkan suhu udara berkisar antara 19,4C-32,8C. Dilihat dari jumlah hari hujan per bulan selama tahun 2021, hujan paling sering terjadi di bulan desember dengan 23 hari hujan. Sementara hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Januari dengan 19 hari hujan

Info lebih lanjut profil Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Melalui analisis berita terkini dari tahun 2021-2024, adanya terjadi bencana banjir dam tanah longsor, bencana ini sangat berdampak bagi warga sekitar sehingga memakan korban jiwa serta rusakmya rumah warga.

Framing Text Terkait Permasalahan Kondisi Lingkungan di Hulu Sungai Tengah:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.word&hl=id&pli=1
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.word&hl=id&pli=1

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.word&hl=id&pli=1
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.word&hl=id&pli=1

Banjir di Hulu Sungai Tengah sering terjadi karena kombinasi curah hujan tinggi, topografi yang mendukung aliran air ke sungai, konversi lahan yang mengurangi resapan air, pembangunan infrastruktur yang tidak memadai, dan perubahan iklim. Untuk mengurangi risiko banjir, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pengelolaan lahan yang berkelanjutan, perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang baik, serta upaya mitigasi perubahan iklim

Penulis: Imanuel Bryan Wignyo Hartanto

NIM: 2410416110004

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun