Mohon tunggu...
Ima Yustia
Ima Yustia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencemaran Tanah dan Polusi Udara

11 Desember 2022   12:40 Diperbarui: 11 Desember 2022   13:02 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pencemaran tanah dan polusi udara

Tanah yang subur adalah tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikroorganisme, dan terpenuhi dari segi fisika, dan biologi dapat memenuhi untuk proses pertumbuhan. Namun tanah yang subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah. Bahkan tanah didaerah perkotaan sekarang susah mencari air bersih karena sudah tercemari oleh polusi air dan tanah yang mengakibatkan rusaknya atau hilangnya unsur-unsur yang ada dalam tanah dan air.

Sebagiamana udara dan air merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhannya makhluk hidup, memelihara ekosistem dan memelihara siklus air. Kasus yang banyak terjadi sekarang adalah pencemaran tanah dan air yang disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping), Kebocoran limbah cair yang berasal dari pabrik industri, atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.

 Sehingga ketika suatu zat berbahaya, baracun telah mencemari permukaan tanah maka ia dapat menguap lalu tersapu air hujan dan masuk kedalam tanah. Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian meluap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun yang ada di tanah ini dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan langsung atau mengonsumsi airnya juga mencemari air, tanah, dan udara di sekitarnya.

Penyebab terjadinya pencemaran ini adalah tidak lain ulah manusia itu sendiri, banyak pembangunan gedung-gedung, pabrik , penggundulan tanah dan banyaknya jumlah kendaraan yang mengakibatkan polusi udara. Hal inilah yang menyebabkan rusaknya alam, hilangnya unsur hara dan tanaman hijau yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung jumlah debit air dan penyejuk lingkungan sudah hilang. Hal ini pula yang akan diterima dampaknya oleh manusia itu sendiri. Fungsi manusia yang awalnya sebagian pelindung dan penjaga alam ini berubah menjadi pemicu rusaknya keindahan dan keasrian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun