Mohon tunggu...
IMAS TC
IMAS TC Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asyik, Kuenya Ada yang Gosong!

19 April 2022   09:26 Diperbarui: 19 April 2022   09:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ra, kalau sudah tadarus bantu Ibu bikin kue ya!" Kata Ibu dari balik pintu kamar Rara.

"Bu, orang lain 10 hari sebelum Ramadhan itu, waktunya itikaf. Ini malah repot bikin kue." Bapak menjawab mendahului Rara.

"Emang salah ya, Pak, yang penting ibu tidak melupakan kewajiban. Ibu tetap puasa, tadarus. malah berusaha menambah hapalan".

"Enggak sih. Ya, alhamdulillah kalau udah semua kewajiban tetap dilakukan. Ra, bantu ibumu di dapur. "

Selesai tadarus Rara segera ke dapur. Sebetulnya ia ingin tidur sejenak, mumpung sekolah libur. Namun, membuat kue adalah kegiatan yang ditunggu anak 12 tahun itu. Buat dia bukan soal kuenya, tapi baginya itu aktivitas mengasyikan. Serasa mengingatkan pada masa kecilnya bermain tanah.

"Asik..., kuenya ada yang gosong!" Rara berteriak ketika melihat di loyang yang baru saja ibu keluarkan ada beberapa kue yang menghitam bagian bawahnya.

"Gosong kok asyik sih, Ra, harusnya innalillahi itu kan musibah. Kita udah capek-capek, kuenya gosong." Ibu menanggapi tanpa melirik padanya. Tangannya sibuk memasukan kembali loyang yang lain ke oven.

"Buat Rara rezeki, Bu. Jadi enggak perlu nunggu lebaran buat ngerasain kue ini."

"Betul Ra, Bapak setuju." Ujar Bapak yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Rara.

"Ih anak sama bapak sama aja."

Hari itu ibu dan anak sibuk di dapur. Menjelang sore kue sudah disortir. Kue yang bentuknya bagus sudah tersusun cantik di toples. Ibu sengaja menyimpan toples-toples itu di lemari dan menguncinya. Sementara kue yang gosong, retak, dan bentuknya gagal dimasukkan ke toples yang sudah kusam. Semua jenis kue disatukan begitu saja, tidak disusun rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun