Mohon tunggu...
Imas Siti Liawati
Imas Siti Liawati Mohon Tunggu... profesional -

Kunjungi karya saya lainnya di www.licasimira.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rapat

20 Juni 2016   04:20 Diperbarui: 20 Juni 2016   15:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari www.ummi-online.com

“Jadi gimana sekarang?” 

“Gimana apanya?” Kening Raisa mengerut mendengar pertanyaan Radian, Abangnya. 

“Ya gimana soal Ibu, Rai?” Jelas Radian kemudian. 

Raisa menghela napas pendek. “Ya diuruslah, Bang. Masa iya tega dibiarin aja.” Sahutnya ketus. 

“Ya biasa aja, Rai ngomongnya. Nggak usah pake nyolot!” gerutu Radian. 

Raisa baru akan membalas ucapan kakaknya, ketika terdengar suara lain yang menginterupsi percakapan keduanya. 

“Kalian berdua ini bisa diam nggak sih? Berisik aja!”

Raisa mendengus. Kalau sudah Rayyan yang berbicara, Raisa tak beran berani berkomentar. Maklum anak sulung.

“Kita di sini ngumpul mau ngomong baik-baik. Bukan tengkar!” tegur Rayyan kembali yang membuat suasana hening seketika. Tak lama ia menarik napas panjang lalu menatap satu per satu orang yang ada di ruangan.

“Lusa Ibu pulang dari rumah sakit. Dan kondisinya sekarang tak memungkinkan untuk tinggal sendiri. Jadi bagaimana baiknya?” tanyanya kemudian.

“Harus ada yang bisa mengurus Ibu sekarang, Bang.” Celetuk Raisa yang duduk di seberang Rayyan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun