Mohon tunggu...
Imas Siti Liawati
Imas Siti Liawati Mohon Tunggu... profesional -

Kunjungi karya saya lainnya di www.licasimira.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penghuni Bangku Kosong

28 Januari 2016   13:59 Diperbarui: 29 Januari 2016   10:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dok pribadi"][/caption]

Kinara termangu. Dua hari sudah tahun ajaran baru dimulai tapi dia masih saja duduk sendiri. Bangku di sebelahnya belum juga berpenghuni. Padahal nyaris seluruh kelas sudah mendapatkan pasangan duduknya masing- masing.

Tapi dia?

Kinara mendesah. Sepertinya tahun ini ia akan mengalami nasib seperti tahun lalu. Sendirian. Tanpa teman sebangku lagi.

Bermaksud untuk menyamaratakan kedudukan siswa di sekolah tanpa ada yang merasa dibedakan, sekolah selalu melakukan rolling di awal ajaran baru. Jadi tak ada pengelompokkan kelas pintar atau kelas bodoh. Hal itu tentu saja baik, tetapi sayangnya tidak semua kelas berjumlah genap, ada saja kelas yang kebagian jumlah siswa ganjil. Itu berarti akan ada satu orang yang duduk sendiri.

Dan di kelasnya yang sekarang lagi- lagi Kinara harus mengalaminya.

Kinara termenung. Tetapi mengapa selalu dia yang duduk sendiri? Tak adakah yang berminat duduk dengannya?

Uh kirain baik beneran ternyata maling!”

“Koruptor kelas kakap. Rugi banyak negara kita.”

“Iya! Itu si bapak ngaarin anaknya buat maling nggak?”

“Buah tuh jatuh nggak jauh- jauh dari pohonnya, ibu- ibu!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun