[caption caption="Dok pribadi"][/caption]
Kinara termangu. Dua hari sudah tahun ajaran baru dimulai tapi dia masih saja duduk sendiri. Bangku di sebelahnya belum juga berpenghuni. Padahal nyaris seluruh kelas sudah mendapatkan pasangan duduknya masing- masing.
Tapi dia?
Kinara mendesah. Sepertinya tahun ini ia akan mengalami nasib seperti tahun lalu. Sendirian. Tanpa teman sebangku lagi.
Bermaksud untuk menyamaratakan kedudukan siswa di sekolah tanpa ada yang merasa dibedakan, sekolah selalu melakukan rolling di awal ajaran baru. Jadi tak ada pengelompokkan kelas pintar atau kelas bodoh. Hal itu tentu saja baik, tetapi sayangnya tidak semua kelas berjumlah genap, ada saja kelas yang kebagian jumlah siswa ganjil. Itu berarti akan ada satu orang yang duduk sendiri.
Dan di kelasnya yang sekarang lagi- lagi Kinara harus mengalaminya.
Kinara termenung. Tetapi mengapa selalu dia yang duduk sendiri? Tak adakah yang berminat duduk dengannya?
“Uh kirain baik beneran ternyata maling!”
“Koruptor kelas kakap. Rugi banyak negara kita.”
“Iya! Itu si bapak ngaarin anaknya buat maling nggak?”
“Buah tuh jatuh nggak jauh- jauh dari pohonnya, ibu- ibu!”