Oli menghela nafas berat. Dulu mungkin ia pernah bermimpi untuk merasakan kehidupan di luar laut. Dan Tuhan memang mengabulkan doanya. Suatu ketika sekumpulan orang menjaring tubuh kecilnya lalu membawanya ke daratan. Oli senang? Tentu saja! Semua hal berbeda bisa dia temui di darat. Orang banyak dengan aneka warna, makanan yang tak perlu susah payah dicarinya dan juga paus pembunuh yang suka menangkap kerabatnya. Tetapi seiring waktu berjalan, Oli sadar jika lautlah yang terbaik. Di laut meskipun menyeramkan tak lebih seram daripada tempat tinggalnya sekarang. Sebuah kotak sempit seukuran tubuhnya yang membuatnya tak leluasa. Kolam tempatnya tampil pun hanya sebuah kolam kecil, berbeda dengan lautan tak berbatas.
Walaupun makan harus susah payah mencari dan mengejar ikan- ikan kecil, ternyata itu lebih baik daripada makan ikan enak saat tubuh didera kelelahan setelah sesi bermain bersama teman- temannya berakhir.
Laut mungkin asin tapi tidak membuat matanya pedih dan tubuhnya terluka. Entah apa yang dimasukkan kedalam kolam hingga membuat tubuhnya tersakiti.
Arrghh, Oli mengerang frustasi. Entah kapan semua ini akan berakhir? Ia ingin cepat mati saja, supaya tak lagi merasakan kesakitan ini.
“Oli, makanlah!” Sebuah seruan dari lelaki berseragam yang biasa melatihnya. Lelaki itu melemparkan ikan segar ke arahnya.
“Kerja bagus hari ini! Besok lagi!”
***
Lampung, November 2015
(ISL)
*gambar diambil dari www.playbuzz.com