Mohon tunggu...
Imas Permata Sari
Imas Permata Sari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Give your smile to everyone but give your love for only one person.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejuta Seyuman di Pagi Hari dengan Secangkir Kopi

1 Juni 2013   00:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman minum kopi disaung bambu dengan diiringi obrolan pagi. Sejujurnya saya bukanlah penggila kopi ataupun penggemar kopi dan saya tidak begitu menyukai si air hitam tersebut, tapi pagi itu saya mencoba menikmati secangkir kopi hangat walaupun menurut saya rasa kopi terbilang aneh dan pahit, tapi berbeda dengan kopi yang saya rasakan. Karna kopi yang saya nikmati tersebut adalah si kopi luwak, rasanya menuruk saya lumayan nikmat dan tidak begitu pahit. Di era zaman sekarnng ini tidak hanya kaum pria yang maniak terhadap kopi akan tetapi para kaum hawa telah jatuh cinta pada kenikmatan kopi. Terbukti ketika saya berkunjung disalah satu kedai kopi sederhana dipinggir jalan, masyarakat setempat lebih menyukai kopi dibandingkan susu ataupun teh mungkin karna rasanya yang terbilang unik dan aneh. Menurut saya secangkir kopi hangat dapat menyatukan segala hal seperti membuka pembicaraan pagi, memberikan semangat pagi dan lain sebagainya. Sekarang ini secangkir kopi hangat sejajar dengan sarapan pagi seperti bubur, kalau tidak percaya coba saja lihat ketika kalian pergi kewarung kopi dan menemukan sekelompok orang yang sedang menikmati secangkir kopi hangat.

Padahal menurut artikel yang pernah saya baca, mengenai fakta menarik si air hitam tersebut kopi tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Karna didalam kopi mengandung kafein yang cukup tinggi. Dan apabila mengkonsumsi kopi secara berlebihan disaat hangat ataupun panas dapat mengakibatkan kanker mulut.

Kembali lagi dengan pengalaman minum kopi ala saya, saya pernah bahkan sering sekali menikmati secangkir kopi dipagi hari bersama ayah, ibu, dan adik saya. Kala itu sedang musim hujan dan secangkir kopi hangat sebagai andalan kami untuk menghangatkan badan dari udara yang menusuk-nusuk tubuh. Secangkir kopi dapat mencairkan suasana diantara kami, kami membuka topik pagi dengan seyum dan tawa dan sesekali orang tua saya melontarkan beberapa pertayaan pada saya dan adik saya, dan secangkir kopi pula dapat mempererat hubungan diantara oranng tua dengan anak, antara suami dengan istri. Dan secangkir kopi pula dapat memberikan kehangatan diantara diri masing-masing. Secangkir kopi bukan hanya kenikmatan tapi makna yang tersirat didalamnya yaitu kebersamaan, kebahagiaan, kesederhanaan, dan kekeluargaan. Secangkir kopi akan lebih nikmat dinikmati denga hati yang tenang dan nyaman. Itulah makna secangkir kopi ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun