Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, kesehatan, kenyamanan dan kebersihan kandang hewan kurban menjadi perhatian lebih bagi para peternak. Selain untuk mencegah penularan penyakit, juga agar hewan kurban dapat menghasilkan daging yang berkualitas sehingga aman untuk dikonsumsi. Maka diperlukan suatu solusi inovatif yang dapat mendukung hal tersebut, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi.
Salman TechnoFest merupakan ajang lomba inovasi tepat guna 1445 H yang digelar setiap tahunnya oleh Panitia Penyelenggara Program Ramadhan dan Idul Adha (P3RI) masjid Salman ITB. Pada tahun ini, Salman TechnoFest 1445 H mengusung tema : "Inovasi Teknologi Adha untuk Membangun Peradaban Islam yang Modern". Lomba ini dapat diikuti oleh Mahasiswa/i aktif di seluruh Perguruan Tinggi Indonesia dengan memilih salah satu dari 6 bidang lomba, diantaranya Industry 4.0, Health & Medicine, Clean & Water Sanitation, Food Technology, Agruculuture, dan Sustainabel Energy & Environment. Lomba ini menjadi rangkaian kesatuan pada acara Adha Festival 1445 H  pada hari Minggu, 23 Juni 2024 di Masjid Salman ITB.
Salah satu Finalis Salman Technofest, Adi Bagas Prasetya bersama tim dari Universitas Negeri Semarang mengikutsertakan karya teknologi-nya pada Pameran TechnoFest berupa Ruqbel, yakni sebuah inovasi teknologi kandang portabel sementara. Adi menuturkan bahwa kandang portabel ini sangat bermanfaat bagi persiapan berkurban, "Kalau terfokus pada satu pelaksanaan aja, kalau pas Idul Adha bikin permanen kan pasti biaya-nya banyak ya kak.. jadi kita buat ini (RUQBEL) agar bisa digunakan di (tiap) tahunannya juga. Gitu konsepnya". Dengan Teknologi three in one, Adi menjelaskan keunggulan dari RUQBEL yakni selain dapat memangkas pengeluaran dana operasional juga terdapat 3 ruang terpisah diantaranya ruang penyembelihan hewan, sanitasi kotoran dan kandang portabel.
Motivasi Adi dan tim mengikuti TechnoFest ini tak lain karena memegang prinsip bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya "Maka dari itu.. kita cuma pengen berinovasi, kita cuma pengen bermanfaat bagi orang lain, dan itulah yang kita lakukan disini dengan menginovasikan teknologi biar bisa bermanfaat bagi umat islam di dunia".
Selain dari memerhatikan kandang hewan qurban, pada pameran ini juga terdapat produk-produk yang menjaga kualitas pakan hewan qurban. Salah satunya adalah produk finalis dari IPB University yakni BISLO-FEED.Â
BISLO FEED adalah ransum pakan komplit berbentuk biskuit untuk meningkatkan produktivitas ternak. Saeful Atma Wijaya sebagai perwakilan tim menjelaskan bahwa keunggulan prodak timnya adalah pada kandungan pakan yang lebih baik dibanding hanya pemberian rumput saja kepada hewan ternak "Kami merancang pakan ini dengan penambahan beberapa bahan pakan, tapi bahan pakannya kami dapatkan dari limbah-limbah, limbah agroindustri, limbah pertanian".
Muhammad Febrian Maulana sebagai bagian finalis dari tim IPB University juga menuturkan kesan keikutsertaannya pada Salman TechnoFest "Sangat berkesan positif banget bagi mahasiswa Indonesia, terutamanya.. ini sebuah ajang  untuk memunculkan inovasi ide-ide yang brilian gitu.. dan penerapannya pada masyarakat ya, terutama".
Selain dari inovasi teknologi tempat dan pakan hewan, juga terdapat 8 produk finalis dari berbagai perguruan tinggi lain yang juga memanfaatkan limbah dari hewan kurban sendiri. Seperti pemanfaatan darah, kuku hewan kurban serta sebuah sistem yang terintegrasi dengan Internet of Thing (IoT). Tentunya Salman TechnoFest pada rangkaian acara Adha Festival 1445 H di masjid Salman ITB ini menjadi sebuah wadah menaungi kreativitas inovasi mahasiswa/i di tiap-tiap Perguruan Tinggi sebagai langkah awal dalam membangun peradaban Islam yang modern.