Liburan hampir usai. Namun, baru kali ini kami sekeluarga menyempatkan untuk "healing" karena menunggu anggota keluargaku lengkap. Si sulung yang baru pulang dari pondok di Tebuireng Jombang tidak bisa langsung pulang. Ada acara pondok terlebih dahulu "Rihlah ke Jogjakarta ". Si sulung baru tiba ke Pandeglang hari Jumat kemarin. Istirahat dulu selama beberapa hari dan baru hari ini kami menikmati liburan.Â
Hari ini, saya, suami, bersama ketiga anak lelaki berangkat ke kampung halaman di Cibaliung, Pandeglang, Banten. Perjalanan yang menyenangkan ini merupakan kombinasi liburan, ziarah dan jalan-jalan.
Berangkat pukul 9 malam dari Pandeglang dan tiba di cibaliung pukul setengah 12 malam. Kami  berangkat dari rumah dengan senang hati. Suami saya, yang telah lama tidak berkunjung ke kampung halamannya, terlihat sangat bersemangat. Saya juga tidak sabar untuk merasakan keindahan alam Cibaliung yang asri, sejuk, dan damai.
Setelah perjalanan beberapa jam, kami tiba di Cibaliung. Udara segar malam dan keramahan semua saudara  menyambut  hangat kedatangan kami. Seperti  biasanya, jika kami mau datang semua saudara mempersiapkan makanan untuk kami santap. Alhamdulillah... semua kakaknya sangat baik.Â
Karena datang sudah larut malam, kami pun segera beristirahat agar bisa bangun pagi untuk persiapan silaturahmi ke uwa-uwa di sana. Wa Ojoh kami sering memanggilnya. Beliau adalah saudara perempuan yang kami tuakan setelah wa Kasih. Tempat wa Ojoh lumayan jauh dari rumah suami. Sementara wa eroh, wa Agus, wa Iyah, dan wa Nani mereka berkumpul dalam satu komplek. Wa Nani tempat kami datang dan pergi jika ke cibaliung.
Setelah bersilahturahmi, kami berziarah ke makam keluarga suami. Suami saya berdoa dan mengenang kenangan masa kecilnya. Saya juga berdoa untuk arwah keluarga suami. Semoga Allah SWT menempatkan mereka semua di tempat yang terbaik. Aamiin.
Setelah acara silaturahmi dan ziarah tak lupa acara yang paling penting dan tak pernah telewatkan yaitu makan bersama semua keluarga. Kami menyebutnya "babacakan". Ikan bakar, sambal, lalaban dan sayur asem selalu jadi menu utama. Wuih... Pokoknya mantap.
 Menyelam Minum Air di Pantai Daplangu kecamatan Sumur pada sore hari setelah acara babacakan adalah sesuatu yang paling dinantikan para keponakan. Ombak biru dan pasir putih memanjakan mata kami. Kami berenang dan menyelam minum air laut yang segar. Suami saya bertugas memantau anak-anak yang sedang asyik berenang. Sementara saya cukup asyik menikmati udara di sekitaran pantai yang sejuk. "Mantai sambil mantau".
Di pantai ini, ada juga para remaja yang sengaja datang untuk bermalam. Mereka membawa tenda. Sepertinya akan menghabiskan pergantian malam tahun baru 2025 di pantai ini.
Liburan ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Kami merasakan kehangatan keluarga dan keindahan alamnya. Insyaallah libur lebaran kita ke sini lagi ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H