Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Malam Kala Hujan

23 Desember 2024   23:47 Diperbarui: 23 Desember 2024   23:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tik tik tik... Suara hujan itu

Jatuh dalam wadah terdengar gaduh

Membangunkanku untuk segera berlabuh

Kepada Tuhan tempatku bersimpuh

Hening dan Hujan
Dalam sunyi, rintik menyapa jiwa
Sejuk menyentuh, hati terasa lapang
Nikmat Tuhan, begitu nyata
Dalam tetesan hujan, kasih terpancang

Hujan membasuh, dunia jadi bersih
Segar udara, pikiran pun jernih
Segala resah, perlahan sirna kasih
Bersyukur pada-Mu, ya Rabb, sungguh tak terhingga

Di bawah langit kelabu, aku merenung
Mengagumi ciptaan-Mu yang sempurna
Hujan membawa berkah, hidup penuh makna

Syukurku panjatkan, tiada henti
Dalam hening ini, kudekap erat nikmat-Mu
Kasih sayang-Mu, selalu menyertai aku
Hujan menjadi saksi, betapa aku bersyukur pada-Mu ya Allah, Tuhan semesta alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun