Mohon tunggu...
imas masitoh
imas masitoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full time mom

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Membingkai Kebijaksanaan Melalui Karya Foto

20 Agustus 2016   16:44 Diperbarui: 20 Agustus 2016   19:57 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Melalui foto, saya menjelajahi sebuah kebijaksanaan dalam memahami peristiwa yang kedua – saat-saat di mana saya merasa tak bermakna – dan keindahan yang apa adanya dari setiap saat yang ada”.

Kutipan pengantar karya foto dari Rara Sekar tersebut membuat pengunjung pameran ini memaknai sebuah kebijaksanaan dari mata vokalis Banda Neira ini. Pameran yang berjudul ‘Wisdom’ ini digelar dalam rangka 10 tahun berdirinya PannaFoto Institute.

Hidden Wisdom/Imas Masitoh
Hidden Wisdom/Imas Masitoh
Panna Foto Institute merupakan organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta. Didirikan atas bantuan World Press Photo Foundation di Belanda, organisasi ini menjadi wadah untuk perkembangan fotografer dan masyarakat Indonesia.

Karya para mentor, alumni dan teman dari PannnaFoto Institute dipamerkan di Erasmus Huis, Jalan HR Rasuna Said Kav S-3, Kuningan Jakarta yang dibuka pada 4 Agustus 2016 lalu. Sebanyak 27 fotografer menginterpretasikan sebuah kebijaksanaan melalui karya foto.

Insignificance by Rara Sekar/Imas Masitoh
Insignificance by Rara Sekar/Imas Masitoh
Rara memahami kebijaksanaan dengan memaknai “ketakbermaknaan” yang dia rasakan. Baginya, “ketakbermaknaan” tidak selalu mengandung arti yang negatif baginya. “Ketakbermaknaan” dan “kebermaknaan” selalu berdampingan dalam suatu keberadaan. Melalui pameran ini, Rara menginterpretasikannya melalui lima foto yang dipamerkannya.

Tidak seperti pameran biasanya, Panna Foto menyajikan pameran yang membuat pengunjung akan merasa penasaran dan mencoba memaknai foto-foto karya 27 fotografer ini. Beberapa hasil karyanya disimpan dalam sebuah laci-laci dan disediakan meja untuk merangkai foto-foto tersebut supaya pengunjung dapat mendiskusikan makna dari foto tersebut.

Photo Exhibition Wisdom/Imas Masitoh
Photo Exhibition Wisdom/Imas Masitoh
Tidak hanya itu, karya dari salah satu fotografer disajikan dengan berbeda, di mana para pengunjung yang memiliki ketertarikan tinggi dapat mencari tahu makna dari karya tersebut. Sandi Jaya Saputra dengan karyanya “Nothing is Imagined” membuat pameran ini berbeda dari biasanya.

“Nothing is Imagined” merupakan proyek yang dibagi menjadi tiga seri dan karya yang ditampilkan di pameran ini merupakan seri kedua. Sandi menyajikan karyanya dengan display membentuk instalatif dan 3 Dimensi. Dengan display tersebut Sandi ingin menciptakan sebuah “ruang” untuk karyanya.

“Kenapa instalatif dan 3D, karena yang saya bicarakan adalah 'ruang'. Bagaimana saya menciptakan ruang baru di mana karya itu di-display,” paparnya

“Nothing is Imagined” by Sandi Jaya Saputra/Imas Masitoh
“Nothing is Imagined” by Sandi Jaya Saputra/Imas Masitoh
Pada proyek ini, Sandi membedah kesehariannya dengan objek kamar kos. Sandi merepresentasikan identitas dan ruang dari realitas kesehariannya dalam karya foto. Melalui pendekatan foto dokumenter, Sandi menguraikan kesehariannya dalam kamar kos.

Melalui pendekatan dokumenter dan instalatif ini, Sandi berharap pengunjung yang mengapresiasi karyanya dapat juga merasakan ruang dan memaknainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun