Mohon tunggu...
imas hanifah
imas hanifah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih berstatus pelajar, ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Rei dan Gelang Misteri

18 Oktober 2013   12:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah, matahari bersinar terang. Tapi Rei terlambat bangun, ia tidak peduli dengan ayam yang berkokok dan teriakan ibunya yang menyuruhnya untuk bangun. Saat Rei terbangun, ia sangat kaget dan langsung bergegas memakai baju seragam tanpa mandi pagi terlebih dulu.

"Ma, Pa, Rei berangkat dulu!" Teriak Rei sambil berlari keluar rumah.

"Tunggu dulu Rei, ini sarapannya!" Sahut ibunya sambil mengejar Rei.

Rei berhenti sebentar, kemudian memasukkan kotak makanannya ke dalam tas dan menenteng sebotol air minum yang diberikan ibunya. Masih di jalanan yang sama. Rei kembali teringat kejadian kemarin. Tapi,  suasana sangat sepi sekali, padahal gelang itu masih dipakai. Tak pernah terlepas dari tangannya.

Tiba-tiba, seorang kakek tua menghampiri Rei yang tengah kebingungan dan bicara dengan suara menggema.

"Nak, kekuatan jahat telah membuat orang-orang di bumi menghilang, hanya orang terpilih yang ditakdirkan bisa menggunakan gelang itu"

"Tapi kek, bagaimana caranya?"

"Simbol-simbol itu akan memberitahumu"

Dalam waktu sekejap, si kakekpun menghilang, langit menjadi mendung dan gelap. Tak berapa lama, muncullah tiga raksasa berwarna hijau. Mata mereka bulat besar, dan mulut-mulutnya menganga lebar. Mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Rei menutup hidungnya rapat-rapat, tapi bau busuknya masih tercium.

Ketiga raksasa itu mendekati Rei. Rei ketakutan dan bingung, tapi kemudian ia merasakan gatal di pergelangan tangannya. Dan ketika Rei melihat gelangnya, simbol pertama muncul, trlihatlah simbol itu berbentuk botol. Kemudian Rei ingat dengan sebotol air yang ia pegang sedari tadi. Iapun membuka tutup botol dan melemparkannya pada salah satu raksasa. Dengan ajaib, air itu menghancurkan satu raksasa. Rei meras sedikit tenang, tapi kedua raksasa masih terus mendekatinya. Rei melihat simbol kedua, berbentuk roti. Reihan dengan cepat membuka kotak makannya dan melemparkan roti ke arah raksasa. Akhirnya, raksasa keduapun lenyap. Giliran raksasa yang ketiga, simbol terakhir berbentuk gayung. Awalnya Rei tidak mengerti, tapi ia ingat bahwa sebelum berangkat, ia tidak mandi pagi. Rei kemudian membuka bajunya dan mengibas-ngibaskannya ke arah si raksasa. Raksasa itupun pingsan, lama-lama semakin mengecil dan akhirnya hilangbegitu saja. Bersamaan dengan lenyapnya raksasa terakhir langit kembali cerah dan orang-orang kembali seperti semula. Rei tersenyum lega. Ketika ia melihat tangannya, gelangnya menghilang.

NB: Untuk melihat karya peserta lain, silahkan menuju http://www.kompasiana.com/androgini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun