Rei yang didesak Ifan untuk bercerita, akhirnya mau mengungkapkan kejadian yang ia alami.
Rei bercerita panjang lebar dari A sampai Z, ia tak melewatkan satu halpun yang membuat Rei bertanya-tanya samapai sekarang. Ifan yang mendengar cerita Rei dari awal sampai akhir hanya mengangguk dan menggaruk-garuk kepalanya.
"Gimana Fan menurut kamu, yang aku ceritain ini kejadian apa? aneh bukan?"
"Aneh banget Rei, tapi tadi itu kamu lagi cerita film atau dongeng?"
"Ifan, ini nyata!!!" Teriak Rei dengan mata yang melotot.
"Hahahahaha" Tiba-tiba, Ifan tertawa terbahak-bahak.
"Lho, kok ketawa Fan? ada yang lucu?" Tanya Rei keheranan.
"Ah, kamu bisa aja kalo bercanda, udah ah kita pulang yuk!"
Sekarang, giliran Rei yang garuk-garu kepela. Ia kecewa Ifan tak mempercayai ceritanya.
Rei berjalan di jalan yang sama seperti tadi pagi. Ia melangkah sangat pelan dan matanya mengawasi setiap inchi dari jalanan. Keadaannya normal-normal saja, orang-orang berlalu lalang, anak-anak bermain, semuanya sama, tidak ada yang aneh. Kemudian, Reihan teringat dengan gelangnya. Iapun mencoba melepasnya. Dan, benar saja, semua orang menghilang. Kemudian, Rei memakai kembali gelangnya, dan keadaanpun kembali seperti semula, orang-orang terlihat lagi. Rei terus melakukan hal itu berulang-ulang sampai akhirnya, ia yakin bahwa penyebab semua kejadian aneh yang dialaminya berasal dari gelang tersebut. Tapi, kenapa?
***