Beberapa waktu lalu, heboh kabar isu pemulangan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia. Mereka dinilai sebagai TKI ilegal lantaran tak punya paspor serta izin kerja.
Padahal, diduga para WNI itu adalah simpatisan atau orang-orang yang baru pulang setelah bergabung dengan ISIS di Suriah. Konon, mereka sengaja pulang lewat Malaysia, lalu membuang paspor agar tidak terlacak atau menyamarkan identitasnya.
Orang-orang ini seharusnya diidentifikasi secara seksama dan diawasi secara ketat. Bila memang terbukti sebagai simpatisan atau anggota kelompok radikal terorisme, tentu tindakan hukum harus diterapkan. Dalam hal ini, para aparat penegak hukum perlu berkoordinasi dengan kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelejen Nasional (BIN) bahkan bagian imigrasi.
Kenapa harus ditindak keras dan tegas? Pasalnya, bila kelompok berpaham kekerasan ini tumbuh subur di Indonesia dikhawatirkan akan terjadi konflik internal di masyarakat. Ujung-ujungnya negara ini tak stabil.
Ya, ideologi yang dianut sangat keras dan sebenarnya tak dikehendaki berkembang di nusantara. ISIS menghalalkan cara-cara kekerasan dalam penerapan ajarannya..
Lantaran itu, seluruh elemen masyarakat Indonesia harus dapat membentengi diri dari ISIS, agar kelompok ini tak berkembang dan membuat keresahan di masyarakat.
Patut kita acungi jempol atas peran dan tanggung jawab BNPT dalam menanggulangi dan mencegah terjadinya ak terorisme di Indonesia. Di sisi lain, elemen masyarakat harus perlu melakukan sharing dan berkomunikasi aktif serta intensif agar Indonesia yang damai tidak tidak dikotori aksi-aksi ISIS yang tidak berperikemanusiaan.
Adanya sharing yang intensif dan komunikasi ini bernilai positif dan konstruktif sehingga di kemudian hari ada gerakan yang sinergis dalam pencegahan terorisme.                               Â
Bila sudah bersinergi, diharapkan upaya pencegahan dan penangkalan terorisme dapat optimal. Jadi pemerintah dan rakyat Indonesia harus segera melakukan tindakan nyata terhadap simpatisan apalagi orang yang pernah bergabung dengan ISIS di Suriah. Aksi dan tindakan ISIS di seluruh dunia ini sudah menjadi ancaman nyata, bukan mimpi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H