Mohon tunggu...
Ima Rohmatun
Ima Rohmatun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreuner

@imarohmatun

Selanjutnya

Tutup

Money

Fenomena Minyak Goreng

17 Maret 2022   15:03 Diperbarui: 17 Maret 2022   15:28 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak goreng di etalase supermarket

Sejak akhir tahun lalu kita semua khususnya ibu-ibu dan para pelaku usaha kuliner, dikejutkan dengan tingginya harga minyak goreng yang sempat merangkak ke Rp. 24.000/liter.  Lalu pemerintah memberlakukan kebijakan yang mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit. 

Berdasarkan aturan tersebut, harga minyak goreng yang diatur Pemerintah mulai 1 Februari 2022 yaitu:

  • Minyak goreng curah Rp. 11.500/liter
  • Minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500/liter
  • Minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000/liter

HET tersebut memang sempat menurunkan harga minyak goreng dipasaran, tapi keberadaannya justru lenyap secara misterius. Baik di minimarket, supermarket ataupun pasar tradisional minyak goreng menjadi barang langka.  Kalaupun sewaktu-waktu pasokan datang, antrian pembeli mengular bahkan tak jarang terjadi keributan demi mendapatkan minyak goreng. 

Kini, untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi, maka pemerintah mencabut aturan HET yang diberlakukan sebelumnya, sehingga harga minyak goreng hampir menyentuh angka Rp. 24.000/liter. Harganya memang naik, tapi masyarakat tetap  berburu minyak goreng untuk kebutuhan memasak baik skala rumah tangga ataupu untuk usaha kuliner. Saat ini ketersediaan minyak goreng langsung melimpah. Apakah nanti ketersediaan  minyak goreng tetap ada? Atau tetap menghilang seperti kemarin? Mengingat masyarakat Indonesia yang hobi mengkonsumsi gorengan, baik untuk kudapan ataupun untuk lauk makan. Bagaimana ibu-ibu, stok minyak goreng dirumah sudah aman hari ini? Mari bijak dalam membeli, beli secukupnya konsumsi secukupnya. Agar tidak terjadi kelangkaan barang sehingga menyebabkan harga semakin naik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun