Mohon tunggu...
Keisya Imanushofi
Keisya Imanushofi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bagikan pendapat Anda

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Ilmu Gharib al-Hadis

29 Desember 2021   11:10 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:24 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. cr: pexels on pixabay

Seperti yang kita ketahui, ilmu hadis sangat diperlukan untuk membedakan keshahihan, kehasanan, dan kedha’ifan suatu hadis dari hadis yang lain, baik dari segi matan maupun dari segi sanadnya. Tentu saja, ilmu hadis terus berkembang menuju kesempurnaan dan mengarah pada beberapa spesifikasi bidang.

Dalam agama islam terdapat dua landasan pokok yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Bukan hanya Al-Qur'an yang perlu dipelajari, tetapi ilmu hadis juga penting untuk dipelajari.  Selain itu, hadis juga berfungsi sebagai penjelas dari Al-Qur’an karena sifatnya yang masih universal, sehingga penjelasan yang lebih rinci dari hadis dapat dipahami secara menyeluruh dengan mudah oleh generasi berikutnya.

Namun seiring perkembangan zaman mulai terdapat kata-kata yang susah untuk dipahami oleh generasi berikutnya. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan dalam bahasa Arab.

Dari zaman Rasulullah saw. sampai sekarang, kurangnya keahlian dalam memahami makna lafal hadis telah menjadi masalah yang lumayan serius. Karena hadis juga memegang peranan penting sebagai pedoman hidup bagi umat islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kata-kata yang tidak dipahami maknanya oleh para perawi hadis ini lah yang menyebabkan adanya inovasi pencarian tentang makna-makna tersembunyi (gharib). Sehingga ketika mempelajari ilmu hadis juga akan mengenal bagaimana cara memahami kosa kata yang maknanya tersembunyi atau biasa disebut sebagai Ilmu Gharib al-Hadis.

Ilmu gharib al-hadis merupakan salah satu cabang ilmu hadis yang sangat penting untuk diketahui para ahli hadis atau orang yang mempelajari hadis terutama yang berkaitan dengan matan yang sulit dipahami, baik karena lafal tersebut jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga jarang didengar oleh orang Arab.

sudah menjadi rahasia umum bahwa Rasulullah saw. merupakan manusia yang paling fasih dalam berbahasa Arab, selain itu beliau juga mampu berkomunikasi dengan kaum tertentu menggunakan bahasa mereka. Biasanya para sahabat mampu memahami ungkapan beliau, tetapi jika mereka tidak mengerti pasti akan langsung ditanyakan kepada Rasulullah. Pada masa sahabat, bahasa Arab merupakan bahasa hadis dan bahasa sehari-hari sehingga mereka tidak akan kesulitan dalam memahaminya dan juga pada saat itu belum terjadi pembaharuan bahasa asing.

Semenjak negara non-Arab mulai memeluk agama Islam, bahasa Arab mulai bercampur dengan bahasa lain yang menyebabkan berkurangnya orang-orang yang menguasai bahasa Arab murni. Setelah Islam berkembang, kaum muslimin sudah menghadapi berbagai kabilah dari bangsa yang berbeda-beda, dan bahasa yang beragam. Dan hal ini menyebabkan mereka mulai kesulitan dalam memahami lafal-lafal hadis.

Karena permasalahan ini para ulama mulai membahas makna matan yang gharib dan membukukannya sebagai referensi dalam memahami hadis untuk generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun