“Siapa seh yg kaga tau Anime? Ha??”
Banyak yang beranggapan kalo anime atau kartun Jepang adalah serial untuk anak-anak. Tapi di Jepang sendiri, anime sangat digemari oleh berbagai kalangan, termasuk remaja, dewasa hingga orang tua, begitupun di negara kita, Indonesia. Anime yang sangat populer di Indonesia diantaranya Naruto, Bleach, Doraemon, Shinchan dll.
Disini saya akan menceritakan tentang Anime favorit saya yaitu Detective. Banyak orang berfikir kalau Anime jenis ini sangat berbahaya bagi perkembangan mental anak (KPI), orang atau lembaga yang berfikir seperti itu hanyalah yang berfikir sempit. Padahal Anime sendiri memiliki genrenya masing-masing, mulai yang khusus anak-anak, remaja, dan dewasa. Padahal banyak yang dapat kita pelajari dari Anime jenis ini, terutama Detective Conan. Dalam Anime tersebut kita dituntut memecahkan misteri sebelum sang maestro (Conan) memecahkannya diakhir cerita. Tentu saja, Anime ini dapat membuat kecerdasan motorik kita berkembang dan dapat lebih berpikir logis.
Pada mulanya Shinichi Kudo, seorang detective SMU, sedang mengawasi transaksi besar komplotan penjahat berjubah hitam di sebuah taman hiburan. Karena terlalu fokus kepada transaksi itu, dia tidak menyadari ada seorang dari mereka sedang mengendap-endap dibelakangnya. Akhirnya Orang itu memukul kepala Shinichi dengan keras sampai tak sadar diri, lalu orang itu meminumkan racun mematikan kepada Shinichi yang barang siapa meminumnya maka ia akan mati seketika.Tapi takdir berkata lain, racun itu tidak membuat Shinichi mati, namun membuat sel-sel tubuhnya menciut dan menjadikannya mengecil seperti anak-anak. Keesokan harinya, Shinichi ditemukan oleh profesor Agasha yang selalu membantunya. Dengan bantuan profesor Agasha, Shinichi menyamar menjadi Conan Edogawa dan tinggal di rumah detective swasta Kogoro Mouri bersama Ran, anak Mouri yang juga pacar Shinichi. Mulai dari sanalah petualangan Conan dimulai. Dengan berbekal identitas palsu dia bertekad mengguak kedok komplotan berjubah hitam. Apakah dia akan berhasil?
Selain sebagai hiburan, serial ini juga dapat meningkatkan kerja motorik otak kita, mengembangkan imajinasi kita, dan juga dapat belajar tentang kebudayaan Jepang. Menurut pandangan saya, serial seperti ini lebih mendidik dan lebih masuk akal dari pada sinetron yang pada dasarnya hanya sebuah pembodohan masyarakat. Sinetronlah yang seharusnya dilarang di jagad pertelevisian, karena hanya mengjarkan kita terhadap hal=hal negative seperti dendam, kekerasan, iri dengki, ketamakan, dll. Dari segi ini sangat terlihat bahwa serial Anime Detective lebih berkualitas daripada yang dibayangkan berbagai lembaga saat ini (KPI). Jadi, tidak ada salahnya menonton serial Anime Detective ini disamping sebagai hiburan, kita juga dapat mengambil banyak manfaat dari serial ini. Arigatou minna-san!!!
Tanggapan saya :
Saya adalah mahasiswa PSIK FK Undip, sebagai penerus bangsa, saya lebih suka acara serial seperti ini yang ditayangkan di pertelevisian Indonesia. Acara ini sangat lebih berbobot dibandingkan dengan sinetron yang menggurita di berbagai stasiun televisi. Saya sangat kecewa dengan jalan cerita sinetron yang sangat tidak masuk akal, penuh konfilk yang tidak mendidik dan banyak menjelekkan dunia medis, seperti dokter, perawat dan rumah sakit. Harapan saya, kedepannya semoga serial ini tetap ada di pertelevisian Indonesia dan lembaga-lembaga yang berfikir sempit terhadap serial ini menjadi lebih terbuka tak lupa juga semoga sinetron Indonesia dapat mengadopsi serial seperti Detective Conan dan dapat mencerdaskan anak bangsa dengan jalan ceritanya. Sekian dan terima kasih.
CMIIW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H