Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FKIP, Universitas Nusa Cendana, Kupang. Suka jalan-jalan sambil memotret sekalipun dengan kamera digital yang nyaris usang. Selain itu juga suka menulis..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cawat untuk Seorang Bocah

18 Februari 2011   02:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nak, untuk sekarang biarlah bokongmu telanjang

Dihembusi angin berdebu

Dikerumuni lalat dan nyamuk

Jangan kau hiraukan leleh nanah borok di bokongmu

Tersenyumlah!

Pergilah dan berkejar-kejaranlah bersama anak-anak ingusan yang telanjang itu

Berguling-guling di tanah lalu cebur ke kali

Aku tau, sejak moyangmu

Perkutut hanya tergantung liar

Dan saat ini juga, aku segra ke balai desa

Menurunkan merah putih yang selalu kau beri hormat di sekolah

Secarik kain itu cukup untuk tiga cawat bagimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun