Mohon tunggu...
Imanuella Nopester
Imanuella Nopester Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiwa PGSD di Universitas Palangka Raya, Hobi saya adalah berolahraga dan hiking.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Seni dan Tradisi: Pesona Tarian Kipas Dayung dan Saganyar di Kalimantan Tengah, Kabupaten Lamandau

18 Oktober 2024   16:29 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Imanuella Nopester

Dosen Pengampu : Cahyo Wahyu Darmawan, S.Pd.,M.Pd

Opini 

                  Seni dan Tradisi : Pesona Kombinasi Tarian Kipas Dayung dan Saganyar di Kalimantan Tengah, Kabupaten Lamandau.

       Tarian kipas Dayung Berasal dari Desa Lubuk Hiju, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah, dan merupakan warisan budaya Dayak Tomun. Tarian ini ditampilkan dalam acara pernikahan dan penyambutan tokoh penting yang di iringi dengan alat musik Tradisional seperti kalinang, tatawak (gong) dan gombal (ketipung), tarian ini menciptakan suasana yang meriah dan khas.

Tarian ini juga di iringi dengan pantun atau syair sebagai berikut "Kipas dayung mari berdayung kehulu sungai, biar habis uang sekantong asal mendapat si burung punai" yang menambah nuansa budaya. Gerakan tarian ini sangat lembut dan pada saat penampilan, masyarakat disekitar ikut serta dalam gerakan yang di namakan "saganyar".

     Adapun saganyar ini, merupakan bentuk penghormatan kepada penari dimana penonton melenggokan tubuh samil berputar ataupun mengelilingi penari dengan mengikuti irama musik.  Saganyar dapat di ikuti oleh semua usia, baik orang dewasa maupun anak-anak gerakan saganyar ini adalah untuk menciptakan momen kebersamaan  dan penghargaan terhadap seni tari tradisional.

Kombinasi Tarian Kipas Dayung dan Saganyar tidak hanya menghibur, tetapi juga sebagai bentuk melestarikan budaya dan tradisi adat masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun