Mohon tunggu...
imanuel joseph
imanuel joseph Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Untuk Tugas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapakah yang Akan Bertahan Manusia vs Simpanse (HIV)?

25 Agustus 2019   19:11 Diperbarui: 25 Agustus 2019   19:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HIV AIDS, tentu saja penyakit ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang meresahkan siapapun. Tak hanya karena penyakit yang mematikan namun ini berpengaruh pula pada stigma yang bermunculan di masyarakat. Stigma yang bermunculan seperti penderita yang dihubungkan dengan pergaulan seksual bebas, bergonta ganti pasangan dan sebagainya. Tidak semua penderita HIV disebabkan oleh pergaulan bebas semacam ini, anak anak yang masih polos pun bisa tertular virus ini.

Dari pengertianya, human immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis virus yang menyerang bagian imunitas tubuh seseorang, sehingga rentan terserang berbagai macam penyakit. Sedangkan AIDS, Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV.

Menurut kementrian kesehatan Reublik Indonesia, jumlah penderita HIV semakin meningkat setiap tahunya.Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Menurut data dari Kementrian Kesehatan Republik indonesia yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa (47% dari estimasi ODHA jumlah orang dengan HIV AIDS tahun 2018 sebanyak 640.443 jiwa) dan penderita HIV yang paling banyak ditemukan  di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24 tahun. Adapun beberapa provinsi dengan jumlah masyarakat yang terinfeksi HIV tertinggi adalah ibu kota kita DKI Jakarta (55.099), diikuti Jawa Timur (43.399), Jawa Barat (31.293), Papua (30.699), dan Jawa Tengah (24.757).

Jumlah kasus HIV yang dilaporkan terus meningkat setiap tahun, sementara jumlah AIDS relatif stabil. Hal ini menunjukkan keberhasilan bahwa semakin banyak orang dengan HIV /AIDS yang diketahui statusnya saat masih dalam fase terinfeksi (HIV positif) dan belum masuk dalam stadium AIDS.

Dari data yang ada menunjukan bahwa HIV dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia bisa saja punah jika HIV AIDS menular dengan cepat. Hal ini mendorong para ilmuan untuk menemukan Obat HIV AIDS yang ampuh.

Hewan menjadi salah satu temoat uji coba para peneliti dalam menemukan obat untuk HIV ini. Simpanse salah satunya. Dengan kemiripan DNA simpanse dengan manusia menyebabkan simpanse dapat menjadi salah satu tempat ilmuwan berkarya mencari obat dari penyakit HIV AIDS ini Kita memang harus mengambil keputusan. Mengingat simpanse juga binatang yang di lindungi dan akan terancam punah jika kita menggunakanya dalam setiap percobaan kita dalam mencari obat dari penyakit HIV AIDS ini. Namun seklai lagi kit harus memilih. Terutama para orang yang bermain di pergaulan bebas harus berusaha mengurangi hal tersebut untuk menahan perkembangan HIV AIDS

Memang tampaknya tidak manusiawi sekali, namun sangat memperihatinkan seklai bahwa keberadaan umat manusia semakin terancam. Yang semakin membuat kita khawatir adalah anak anak kecil dan polos yang sudah tertular HIV. Beda cerita dengan para PSK dan orang yang larut dalam pergaulan bebas. 

Agaknya jika obat HIV AIDS yang Manjur sudah ditemukan, pemerintah harus bijaksana dalam memberikan Obat tersebut. Menyelamatkan penerus manusia atau hanya akan menambah jumlah PSK dan rasa kemerdekaan pergaulan bebas karena mereka merasa aman semenjak obat HIV AIDS berhasil ditemukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun