Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasih Agung

28 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 28 Maret 2023   14:00 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jubah itu tak lagi putih...tak lagi utuh...

Darah segar mengalir deras

Duri tajam menancap di kepala
Tak terperikan perihnya...ohhh...
Suara-suara menyakitkan menusuk hati...pedihh...
Hinaan makian olok-olok semakin keras terdengar


"Apakah salah-Ku...hingga kalian menghukumKu..."


Sekujur tubuh penuh luka , tak tersisa kulit mulus
Yang nampak penuh luka memerah
Darah menetes tak henti
Jalanpun semakin berat tertatih
Namun derita ini harus Kau panggul
Menuju Puncak Bukit akhir kemanusiaanMu

"Bapa...kenapa Engkau meninggalkan Aku .."

Dalam puncak kesengsaraanMu
Nama Bapa masih terngiang di bibir berdarah
Selama tiga jam pada jam tiga tergantung di palang kehinaan
Kau tak sanggup lagi menengadah
Lunglai... habis sudah darah dan air yang mengalir lewat luka
Dan pada akhirnya lewat sisa-sisa tenaga Kau ucapkan kata

"Selesailah sudah...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun