Waktu berjalan terus tanpa jeda
Ingatanku melayang pada suatu masa
di saat hati dan pikiran selalu berbunga indah
Berjalan bersama merangkai cerita
Diiringi tawa dan canda tanpa air mata
Di manakah kamu adinda
Senyummu terbenam dalam romansa kehidupan
Kini kusesali kata maaf yang terucap lewat bibirmu
Kala itu hatiku terbenam rasa sakit dan pilu
Air matamu membasahi lenganku
Namun hatiku tetap beku membisu
Betapa tak kumaafkan pemandangan di depan mataku
Kamu dan dia bercanda ria di bawah sinar rembulan nan syahdu
Secangkir teh tersaji di atas meja teras rumahmu
Di manakah kini kamu adinda
Sepuluh tahun berjalan tak ada kabar
Dan aku masih sendiri dalam keheningan malam
Hanya mampu bercerita lewat nada-nada cinta
Kupeluk dawai ini yang setia menemani hari-hari sepiku
Berharap dirimu hadir dalam mimpiku
Kan kupeluk dan takkan kulepaskan lagi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI