Mohon tunggu...
Imanuel Saragih
Imanuel Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang mempelajari dunia komputer dan membuat program

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNTAG SURABAYA Mengadakan Rebranding UMKM dengan Mendesain Logo Usaha

21 Desember 2022   14:35 Diperbarui: 21 Desember 2022   14:52 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Virus Corona memberikan pukulan yang sangat berat bagi masyarakat. Kerusakan yang ditimbulkannya berdampak ke seluruh sisi kehidupan, termasuk perekonomian. Banyak warga tidak dapat berjualan ataupun bekerja seperti biasa karena diharuskan berada di rumah selama pandemic covid-19 masih belum dapat dikendalikan. Akibatnya, pemasukan masyarakat mulai tersendat dan roda perekonomian mereka pun terhambat.

Hal ini juga terjadi pada RW 1 Menur Pumpungan Surabaya, di mana banyak pelaku UMKM yang mulai menghentikan aktivitasnya karena pandemic ini. Ketika pemerintah mulai melonggarkan aturan dan memperbolehkan masyarakat untuk kembali berjualan, masalah baru datang. Mereka harus memulai usaha dari 0 karena usaha mereka yang dulu sempat terhenti. Oleh karena itu, pada kegiatan KKN non Reguler yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini, saya mengambil bagian dalam membantu salah satu UMKM di RW 1 Menur Pumpungan Surabaya agar dapat memulihkan kegiatan usahanya. Dalam melaksanakan kegiatan KKN ini, saya bersama dengan kelompok KKN 01 dibimbing oleh Irda Agustin Kustiwi, S.A, M.A, yang menjadi DPL kami.

Warga yang saya bantu adalah Bu Erni selaku pemilik usaha. Usaha beliau adalah berjualan makanan seperti donat, catering makanan, kue basah, dan lain-lain sesuai pesanan pelanggan. Jadi ibu ini dapat menyesuaikan produk jualan yang akan dijual sesuai dengan permintaan pelanggan yang sudah dipesan sebelumnya. Namun, ibu ini belum memiliki sebuah brand untuk usahanya. Usaha ibu ini belum mempunyai sebuah identitas unik untuk memperkenalkan usahanya kepada masyarakat. “Usaha kami ini sudah berjalan sejak pandemi covid, tetapi melalui media online seperti Facebook dan Whatsap dan logo belum dibutuhkan saat itu. Sekarang orang-orang sudah mulai beraktivitas seperti biasa, sehingga jarang online lagi. Oleh karena itu, untuk saat ini perlu logo yang dijadikan stempel supaya kami bisa mencantumkan logo di produk jualan kami dengan stempel itu.” Ujar Bu Erni.

canva-jpg-63a2b453375dd104eb7b3222.jpg
canva-jpg-63a2b453375dd104eb7b3222.jpg
Maka dari itu, saya mencoba untuk mendesain sebuah logo yang cocok bagi usaha ibu tersebut. Saya mendesignnya dengan menggunakan aplikasi canva versi gratis. Setiap kali saya selesai membuat prototype logonya, saya kirimkan ke bu Erni melalui WhatsApp agar logo yang saya design sesuai dengan keinginan beliau. Saat ibu itu merasa logo tersebut sudah cocok, maka saya jadikan stempel. Dengan begitu, ibu tersebut dapat mencantumkan logo usahanya pada setiap produk jualan dengan menggunakan stempel tersebut. Hal ini sangat baik bagi usaha ibu tersebut agar usaha dan produk jualannya semakin dikenali oleh masyarakat. Dan saya senang karena ibu itu menerima dengan baik bantuan yang telah saya berikan selama kegiatan KKN ini.

penyerahan-stempel-jpg-63a2b468470fea6216788f02.jpg
penyerahan-stempel-jpg-63a2b468470fea6216788f02.jpg
“Terima kasih banyak ya Dek, semoga lancar ya kegiatan KKN kalian dan cepat lulus kuliah.” Kata ibu tersebut sembari tertawa.

stempel-jpg-63a2b49308a8b57f8e6c2577.jpg
stempel-jpg-63a2b49308a8b57f8e6c2577.jpg
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun