Â
Memenuhi janji di akhir tulisan berjudul "Berbohong dengan Berkata Tidak Punya Ide" berikut ini di sajikan dua hal penting tentang menangkap ide tulisan.Â
Kata merupakan alat pengikat ide
Pada tulisan terdahulu, sudah dituliskan bahwa ide itu ada di segala tempat dan di segala waktu. Selain itu, Anda perlu yakin bahwa  jumlah ide itu tidak terbatas.
Namun, perlu tahu juga bahwa ide itu punya sifat liar. Ide itu melayang-layang menanti ada tempat perhentian. Ide tidak punya kemampuan untuk memilih tempat.
Itu sebabnya, ide itu harus Anda tangkap. Sekalipun ide itu liar, dia dengan mudah dapat ditaklukkan. Jadi tangkap saja begitu ada ide menggelinding di sekitar Anda.
Alat yang kita gunakan untuk menangkap?
Kata! Iya, benar kata merupakan alat yang tepat untuk menangkap ide! Contoh peristiwa menangkap ide dengan kata itu begini.
Sore hari saya pas duduk di tepi pantai.
Ide: Di Pantai / Sore hari / Sepi di Pantai / ....
Kata-kata ide itu asal saja sebanyak yang ada di pikiran. Semakin banyak semakin baik. Selanjutnya peraslah otak agar ada kata-kata padanan dengan kata yang sudah ditulis.
Ketika kuperas batok kepala, kutemukan beberapa pilihan begini : Senja di tepi pantai / Pantai yang sunyi / Sepi pantai yang menyakiti / Senja berwarna jingga / Gejolak jiwa menjelang senja / .....
Jika, otak sudah lelah, biasanya ditandai dengan pandangan mata yang mulai jelalatan, ha ha ha berhenti dahulu sejenak. Ngopi jika suka itu berguna. Ingat, sejenak saja.