Dalam bangunan utama pasar terdapat beberapa kios yang salah satunya adalah salon kecantikan. Sekilas saya menoleh ke salon, beberapa perempuan muda tampak duduk di kursi dengan rambut terurai kaku dan lembab.
Beberapa perempuan lain masih duduk di kursi untuk mendapat perawatan rambut. Aroma bahan perawatan rambut cukup tajam dan menyebar di sekitarnya.
Sejumlah salon kecantikan di sekitar pasar juga sibuk melayani perawatan rambut pelanggannya. Yah! Perawatan rambut seperti itu kami sebut sebagai "tarik rambut" untuk meluruskan rambut keriting.
Suasana ramai juga terjadi di area penjualan pakaian. Para pengunjung pasar mengerumuni kios-kios dan lapak-lapak untuk mencari pakaian idaman.Â
Pengunjung kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak. Satu ibu bisa membawa dua hingga tiga anaknya untuk membelikan mereka pakaian baru. Ada anak yang sumringah dengan pakaian barunya dan ada yang ngambek karena model pakaiannya tidak cocok.
Berburu pakaian baru di pasar merupakan pemandangan klasik jelang perayaan Natal. Walaupun sekarang sudah hadir toko-toko fashion dan toko online, sebagian masyarakat masih mencari pakaian di pasar tradisional.Â
Sementara itu kios-kios sembako tidak terlalu ramai pembeli. Dua ibu terdengar mengobrol tentang kenaikan harga sembako seperti minyak goreng dan telur.
Aktivitas jual beli di pasar dan toko-toko di Kota Soe terus bergulir sepanjang hari. Angkutan -angkutan pedesaan dari kota kabupaten ke kampung-kampung penuh dengan penumpang dengan barang-barang bawaan. Ada penumpang yang baru pulang belanja di kota untuk keperluan perayaan Natal dan ada penumpang yang hendak pulang ke kampungnya untuk merayakan Natal bersama keluarga.
Inilah sebuah cerita jelang Natal dari Kota Soe, NTT. Membeli pakaian baru jelang Natal merupakan sebuah tradisi warga beragama Kristen yang mayoritas di daerah ini.Â
Pakaian baru menjadi kado Natal dari orang tua untuk anaknya. Memakai pakaian baru saat perayaan Natal juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pemakainya.Â