Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Kemarau Sudah Tiba, Bijaklah Gunakan Air

3 September 2023   19:19 Diperbarui: 4 September 2023   14:45 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret sumber air di musim kemarau. (Sumber Gambar: Dokumentasi Imanuel Lopis)

Hari Sabtu (2/9/2023), angin berhembus kencang di bawah terik matahari pada pukul 14.00 WITA. Pepohonan berayun-ayun dan daun kekuningan berguguran. Debu pun berterbangan dari jalan desa yang hanya berupa sirtu tanah.

Akhir-akhir ini angin memang cukup kencang terjadi setiap hari dan matahari terasa lebih terik dari sebelumnya. Daun pohon mahoni, jati dan asam mulai gugur. 

Daun pohon gamal dan gamaling sudah gugur dan kini bunganya bermekaran di ranting tak berdaun. Semua ini pertanda musim kemarau sudah datang.

Saya terus susuri jalan di Desa Maunum, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menuju kebun. Saat melewati Besatoko, kampung tetangga kami, terlihat seorang ibu sedang duduk menanti jerigen terisi air dari kran umum. Besarnya air dari kran tidak seberapa, cuma seukuran diameter sebatang pensil/pulpen.

Pada titik kran yang lain terlihat beberapa anak sedang menadah air dari kran. Ada juga kran yang di sekitarnya banyak jerigen berisi air namun tidak ada warga.

Setiap hari entah pagi, siang atau sore, warga di kampung ini selalu ramai mengantri untuk mendapatkan air bersih dari kran umum. Kecilnya debit air membuat warga harus menunggu beberapa menit walau hanya mengisi satu jerigen berukuran 5 liter.

Beberapa warga yang merupakan kerabat saya sebelumnya bercerita bahwa debit mata air di hulu turun sehingga air yang keluar dari kran pun sedikit. Aliran air dari kran merupakan harapan warga karena sumber air lainnya agak jauh dan tidak seberapa.

Terdapat tujuh titik kran umum untuk warga namun dua titik kran tidak terjangkau aliran air. Letak kran agak di ketinggian sehingga aliran air yang kecil dari bak reservoar tidak mampu menjangkaunya.

Masih beruntung ada aliran air yang kecil dari kran pada setiap hari. Pada puncak kemarau dalam tahun-tahun sebelumnya, air dari kran hanya mengalir pada hari tertentu bahkan mati total.

Yah! Inilah sekilas potret kemarau di daerah kami. Saat ini baru awal kemarau dan puncaknya biasa pada bulan Oktober. Awal musim hujan di Timor biasanya baru akan tiba pada November bahkan Desember.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun