Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Putu, Pupuk Organiknya Petani Tradisional di Timor

27 Agustus 2023   18:44 Diperbarui: 27 Agustus 2023   19:50 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan sisa pembakaran di kebun. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Kami petani tradisional di Timor, Nusa Tenggara Timur saat ini tengah mempersiapan lahan untuk tanam pada awal musim hujan nanti. Salah satu persiapan tersebut adalah membuka lahan baru untuk kebun.

Membuka lahan baru dengan cara menebas semak belukar dan memotongnya menjadi lebih kecil. Lalu memangkas juga dahan-dahan pohon yang ada di lahan tersebut dan memotong ranting-ranting pohon menjadi lebih kecil.

Semak dan ranting hasil tebasan tidak menumpuk di satu titik namun menyebar hingga menutupi semua permukaan tanah. Jika ada bagian lahan yang tidak tertutup hasil tebasan semak, beberapa petani biasanya mengambil daun kelapa kering untuk menaruhnya di bagian tersebut.

Setelah potongan semak dan ranting benar-benar kering barulah kami bakar, biasanya pada bulan Oktober. Sistem pertanian ini seperti dalam artikel sebelumnya Sistem Pertanian Tradisional di Timor.

Sehabis membakar hamparan semak dan ranting kering, kebun akan terlihat kehitaman. Sisa pembakaran berupa arang halus yang menyelimuti seluruh permukaan lahan. 

Sebagian sisa pembakaran berupa arang agak besar karena berasal dari potongan kayu. Semakin tebal lapisan semak atau ranting kering, semakin tebal pula sisa pembakarannya. Jika ada tunggul kayu kering atau pohon kering yang tumbang dan terbakar, sisa pembakarannya lumayan banyak.

Sisa pembakaran tak sempurna yang berwarna hitam di lahan ini kami sebut sebagai putu. Dalam Bahasa Dawan di Timor, putu artinya yang terbakar atau sisa pembakaran yang hitam.

Berdasarkan pengalaman bertani dari generasi ke generasi, putu membuat tanaman di kebun seperti jagung, ubi, kacang, dll, tumbuh subur. Putu menjadi pupuk organik dalam pertanian tradisional selama ini dan tidak ada penggunaan pupuk kimia.

Sisa tunggul kayu atau pohon tumbang yang terbakar biasanya menjadi tempat favorit untuk menanam labu kuning. Labu akan tumbuh dan menjalar dengan rimbun hingga berbuah lebat.

Pembakaran lahan tidak hanya menyuburkan tanaman namun juga meminimalisir pertumbuhan gulma di musim hujan. Tumpukan potongan ranting kayu membuat api menyala lebih lama dan membakar hangus bibit gulma di permukaan tanah.

Pada kebun lama atau kebun bekas tanam sebelumnya, semak belukar tidak sebanyak kebun baru. Sisa pembakaran juga tidak banyak dan hanya di beberapa titik kecil dalam kebun. Hasil panen pada tahun kedua pun menurun, tidak sebanyak tahun pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun