Suhu udara yang sangat dingin saat ini sedang melanda wilayah Nusa Tenggara dan sebagian Jawa sejak Juli lalu. Biasanya setelah Agustus suhu akan perlahan kembali normal.
Mengutip Kompas.tv, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan suhu dingin merupakan hal wajar setiap tahun. Suhu dingin menjadi bagian dari periode kemarau dengan pergerakan angin dari benua Australia.
Pada Juli Australia berada dalam musim dingin. Adanya tekanan udara yang relatif lebih tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara ke wilayah Indonesia (monsoon dingin Australia).
Hembusan monsoon dingin ini juga melewati perairan samudera yang relatif lebih dingin pula. Langit yang tanpa awan pun membuat radiasi dari bumi langsung ke atmosfer luar sehingga udara di permukaan lebih dingin di malam hingga pagi hari.
Di daerah kami di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, suhu pada sore dan malam hari di kisaran 19 sampai 18 derajat Celcius.Â
Sementara pada dini hari dan pagi hari suhu antara 16 hingga 14 derajat Celcius. Pada siang hari pun suhu terasa dingin terlebih jika mendung dan berangin.
Orang Timor atau Atoin Meto menyebut suhu yang dingin ini sebagai manik tua sana (dingin bunga lontar). Pada saat musim dingin seperti sekarang pohon lontar mengeluarkan bunganya sehingga orang menyebutnya demikian.
Ketika hari mulai sore perlu memakai jaket untuk menahan paparan dingin. Kala malam tiba banyak orang yang biasanya membuat perapian di luar rumah atau di dalam dapur untuk menghangatkan diri.
Saat malam hari orang di pedesaan ada yang memilih tidur dekat perapian di dapur agar lebih hangat. Bagi yang memiliki ume kbubu (rumah bulat tradisional khas Timor), mereka lebih suka tidur di rumah tersebut karena lebih hangat.