Keenam, nama yang mengalami pelenyapan konsonan "r". Misalnya Sepri menjadi Sepi, Akri menjadi Aki, Karel menjadi Kael dan Yasri menjadi Lasi.
Ketujuh, nama dengan penambahan vokal "a" setelah konsonan "n". Perubahan nama dengan penambahan vokal "a" setelah konsonan "n" misalnya Frans menjadi Franas atau Flanas dan Lens menjadi Lenas.
Kedelapan, nama dengan pelenyapan vokal "a" di bagian akhirnya. Misalnya nama Dina berubah menjadi Din, Lina menjadi Lin, Fina menjadi Fin, Mika menjadi Mik, Ana menjadi An, Katarina/Katalina menjadi Katlin, dan Yublina menjadi Lublin.
Kesembilan, nama dengan pelenyapan vokal "i". Misalnya nama Beni berubah menjadi Ben, Eni menjadi En, Leni menjadi Len, Semi menjadi Sem, dan Femi menjadi Fem.
Kesepuluh, nama dengan perubahan vokal "i" menjadi "e". Misalnya nama Omi menjadi Ome, Oni menjadi One, Meli menjadi Mele, Neli menjadi Nele, dan Emi menjadi Eme.
Kesebelas, nama dengan perubahan vokal "e" menjadi "a". Misalnya nama Nuel menjadi Nual dan Samuel menjadi Samual.
Ketigabelas, nama dengan pergantian tempat antara huruf vokal di akhir dengan huruf konsonan sebelumnya. Misalnya nama Aksa berubah menjadi Akas, Luli menjadi Luil, Lahe menjadi Laeh, Malta menjadi Malat, Oni menjadi Oin, Selu menjadi Seul, Toni menjadi Toin, Ose menjadi Oes, Yani menjadi Yain dan Joni menjadi Join.
Perubahan dalam penyebutan nama orang ini terjadi karena pengaruh Bahasa Dawan sebagai salah satu bahasa daerah di Timor. Dalam Bahasa Dawan tidak ada abjad atau huruf c, g, r, d, y, j, q, w, x, y dan z. Orang lalu menyebut "g" sebagai "k", "r" sebagai "l", "c" sebagai "s" atau "d" sebagai "l".
Perubahan dalam penyebutan nama orang tersebut juga karena pengaruh perubahan-perubahan dalam Bahasa Dawan. Misalnya uki (pisang) berubah menjadi uik, hani (gali) berubah menjadi hain.
Akibat pengaruh Bahasa Dawan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, saat seseorang menyebut nama panggilan orang lain juga mengubah nama orang seperti perubahan dalam bahasa daerah tersebut.Â
Hal tersebut seturut dengan fakta bahwa perubahan dalam penyebutan nama orang terjadi di daerah pinggiran atau pelosok yang ada di wilayah Amanuban dengan masyarakat berbicara dalam Bahasa Dawan (subdialek Amanuban).