Harga beras saat ini sudah menembus Rp 15.000 per kilogram di sejumlah daerah. Masyarakat menjerit dengan kenaikan harga beras tersebut. Beras sendiri merupakan sumber pangan utama sehari-hari bagi masyarakat Indonesia.
Sumber pangan sebenarnya tidak hanya beras tetapi juga jagung. Kandungan karbohidrat dan gizi dalam jagung juga tak kalah dengan beras. Harga jagung juga lebih rendah dari beras yakni di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 7.000 per kilogram.
Di Nusa Tenggara Timur khususnya Timor, jagung menjadi makanan pokok. Masyarakat pun kebanyakan menanam jagung di kebunnya sejak awal musim hujan. Saat ini jagung varietas hibrida sudah mulai kering sehingga orang sudah memanennya.
Saat harga melambung tinggi, masyarakat menyiasatinya dengan mengkonsumsi jagung. Mereka memperoleh jagung dari kebun sendiri atau membelinya dari pasar.
Di Timor, salah satu cara mengolah jagung kering yakni dengan menggilingnya menggunakan mesin penggiling atau mol di tempat penggilingan.Â
Sebagian orang menghancurkan jagung dengan menggepreknya menggunakan dua batu ceper. Masyarakat biasanya menyebut biji jagung yang sudah hancur sebagai jagung mol atau pen tutu.
Setelah jagung halus, kemudian menampinya untuk memisahkan butiran jagung yang hancur dengan tepung jagung.Â
Butiran jagung yang menjadi beras jagung akrab dengan sebutan mne tutu sedangkan tepungnya dengan sebutan ut. Sesudah itu tinggal mengolah mne tutu dan ut menjadi makanan seperti mak tutu, u tunu dan u fo'ik.
Mak tutu