Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengusaha Tionghoa Hidupkan Niki-niki Jadi Pusat Perekonomian

22 Januari 2023   18:37 Diperbarui: 22 Januari 2023   18:38 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niki-niki, ibu kota dari Kecamatan Amanuban Tengah di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Niki-niki terletak 138 km dari Kota Kupang, ibu kota Propinsi NTT, dengan jalan trans Timor yang membelahnya. 

Secara administratif  Niki-niki merupakan sebuah kelurahan dengan masyarakat dari beragam etnis seperti Timor, Rote, Sabu, Sumba, Alor, Flores, Jawa, Bugis, dan juga Tionghoa.  

Di kedua sisi jalan trans Timor di Niki-niki sepanjang 1 km lebih, pengusaha-pengusaha keturunan Tionghoa juga bermukim dan berbisnis. Ada usaha toko kelontong, bengkel las, CV, toko bangunan, toko elektronik, bengkel mobil, bengkel motor, toko onderdil otomotif, toko pertanian dan peternakan, servis HP, toko alat tulis dan foto copy, salon kecantikan, usaha angkutan penumpang dan barang, jual beli komoditas, dsb.

Para pengusaha Tionghoa dengan berbagai aktifitas ekonominya telah menghidupkan Niki-niki menjadi pusat perekonomian bagi kecamatan-kecamatan sekitarnya. 

Setiap hari masyarakat pun lalu lalang di Niki-niki membeli berbagai kebutuhan dari para pengusaha Tionghoa juga. Sebagian masyarakat membawa komoditas seperti asam, kopra, kemiri atau sapi untuk menjual kepada beberapa pengusaha Tionghoa yang menjadi pengepul. 

Keberadaan pengusaha-pengusaha Tionghoa tersebut juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan menjadi sopir, kondektur, buruh, asisten rumah tangga, pelayan toko, teknisi kendaraan, dll.

Secara kasat mata, Niki-niki kota kecil yang menjadi pusat perekonomian ini terlihat layaknya sebuah kota dengan deretan ruko berlantai 1 hingga berlantai 3 milik para pengusaha Tionghoa. 

Tidak hanya itu, para pengusaha tersebut juga memiliki berbagai jenis kendaraan mulai dari sepeda motor, angkot, pick up, mobil pribadi, bus, truk, hingga tronton. Beberapa pengusaha yang merupakan kontraktor memiliki excavator dan alat berat lainnya.

Ketika hari raya Imlek tiba para pengusaha Tionghoa ini juga merayakan Imlek bersama keluarga mereka. Begitulah sekilas kisah tentang para pengusaha Tionghoa yang juga menghidupkan Niki-niki sebagai pusat perekonomian  bagi daerah sekitarnya.

Semoga di tahun dengan shio Kelinci Air, kiranya berbagai usahanya selalu sukses untuk menggerakan perekonomian dan membangun Indonesia dari kota kecil, Niki-niki. Gong Xi Fa Cai special untuk Oko dan Aci di Niki-niki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun