Mohon tunggu...
Imanuel EndxanderPanggabean
Imanuel EndxanderPanggabean Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi saya tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Supersemar: Masa Orde Baru

10 Maret 2023   11:08 Diperbarui: 10 Maret 2023   11:13 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Samurai YB

Membuat artikel tentang supersemar

Supersemar adalah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret. Surat ini dikeluarkan oleh Presiden Indonesia, Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Supersemar menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia, karena menjadi awal dari era Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Sebelum dikeluarkannya Supersemar, Indonesia mengalami situasi yang sangat kacau. Pada masa itu, terjadi pergolakan politik, ekonomi yang buruk, dan krisis sosial yang meluas. Soekarno sebagai Presiden saat itu tidak mampu mengatasi situasi tersebut. Selain itu, hubungan Soekarno dengan militer juga semakin memburuk.

Pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret yang memberikan kekuasaan penuh kepada Soeharto sebagai Panglima TNI untuk mengatasi situasi yang ada di Indonesia. Dalam surat tersebut, Soekarno menyatakan bahwa Soeharto memiliki otoritas untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan keamanan dan ketertiban negara.

Dengan Supersemar, Soeharto berhasil memadamkan gerakan komunis yang saat itu menjadi ancaman besar bagi Indonesia. Soeharto juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin militer yang berkuasa di Indonesia. Supersemar juga menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia karena menandai berakhirnya masa pemerintahan Soekarno dan dimulainya era Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Namun, Supersemar juga menjadi kontroversial karena dianggap sebagai tindakan yang tidak demokratis dan melanggar konstitusi. Banyak yang menuduh Soekarno memaksa TNI dan para pemimpin politik untuk menyetujui Supersemar. Beberapa tokoh seperti Mahasiswa dan aktivis HAM juga mengkritik pemerintahan Soeharto yang dianggap melanggar hak asasi manusia.

Meskipun begitu, Supersemar tetap menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Surat perintah yang dikeluarkan oleh Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966 telah mengubah jalannya sejarah Indonesia dan memperkuat kedudukan militer sebagai kekuatan politik yang dominan di negara tersebut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun