Mohon tunggu...
Imanudin Abdurohman
Imanudin Abdurohman Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis amatir

Dunia dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Derai-Derai Puisi

3 Juli 2023   12:43 Diperbarui: 3 Juli 2023   12:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/Background - @MrSheXii

Senyumnya, meredupkan senja di ufuk sana
Matanya sayu, dengan pipi yang merona
Aku terbuai,
Seraya tatap saling menetapi

Perlahan, ia mulai menari-nari
Dalam alunan yang sunyi

Matanya perlahan liar,
Merayapi, lalu menelanjangi;
Rindu,
Rindu yang bercampur sendu

Baca juga: Rintik

Aku hanyut,
Oleh derai-derai puisinya;
Yang diselipkan pada dua bola matanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun