Senyumnya, meredupkan senja di ufuk sana
Matanya sayu, dengan pipi yang merona
Aku terbuai,
Seraya tatap saling menetapi
Perlahan, ia mulai menari-nari
Dalam alunan yang sunyi
Matanya perlahan liar,
Merayapi, lalu menelanjangi;
Rindu,
Rindu yang bercampur sendu
Baca juga: Rintik
Aku hanyut,
Oleh derai-derai puisinya;
Yang diselipkan pada dua bola matanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!