Aneurisma adalah salah satu penyakit mematikan yang menyerang otak dengan kemungkinan besar dapat berpotensi menyebabkan kematian. Penyakit aneurisma biasa disebut juga sebagai penyakit bom waktu yang jika tidak disadari maupun tidak diidentifikasi secara dini dapat menyebabkan gejala parah dalam kurun waktu tertentu.
Penyakit aneurisma kembali menjadi perhatian publik dunia setelah bodybuilding atau ahli kebugaran asal Jerman, Joesthetics alias Jo Lindner dikabarkan meninggal dunia akibat terserang aneurisma pada Minggu, 2 Juli 2023.
Mengutip NY Post, Jo Lindner meninggal dunia di usianya yang masih terbilang muda yakni umur 30 tahun. Jo Lindner sendiri banyak dikenal masyarakat dunia setelah sang binaragawan ini kerap membagikan tips hingga memperlihatkan aktivitasnya pada saat berolahraga.
Tak banyak publik yang tak menyangka kepergian Jo Lindner, terlebih dari segi perawakannya yang terlihat sangat sehat dengan postur tubuh yang sempurna sebagai seorang binaragawan.
Kendati Jo Lindner terlihat sosok yang selalu sehat, rupanya ia dihantui oleh penyakit aneurisma yang menjadi bom waktu. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa aneurisma memang benar-benar penyakit yang mematikan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa memperlihatkan gejala-gejala yang signifikan.
Lantas, seperti apa sebenarnya penyakit aneurisma sang pengancam nyawa yang tak disadari ini?
Mengutip Cleveland Clinic, aneurisma adalah penyakit yang menyerang pada otak dengan indikasi adanya tonjolan pada dinding arteri. Penyakit ini terbentuk pada saat terdapat area yang lemah di dinding arteri. Aneurisma dapat menyebabkan pendarahan internal jika tidak segera diobati.
Selain itu, aneurisma juga dapat menyebabkan pembekuan darah yang menyumbat aliran darah dalam arteri. Aneurisma sendiri bagian arteri yang lemah atau melebar seperti tonjolan pada balon. Sementara arteri merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah beroksigen dari jantung untuk disebarkan ke seluruh bagian tubuh.
Secara tidak langsung, ketika arteri mengalami gangguan atau bahkan pecah, maka hal tersebut dapat berisiko memicu gangguan pada tubuh karena darah yang disuplai oleh jantung tersendat atau tidak berjalan lancar. Pada saat dinding arteri melemah, kekuatan pemompaan darah yang melaluinya dapat mengakibatkan penonlan atau aneurisma.
Meskipun demikian, aneurisma ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun akan terdeteksi ketika adanya tonjolan pada arteri atau aneurisma itu pecah. Beranjak dari hal tersebut akhirnya aneurisma kerap disebut sebagai penyakit bom waktu yang mematikan.