Mohon tunggu...
Imanudin Abdurohman
Imanudin Abdurohman Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis amatir

Dunia dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik

2 Juli 2023   15:00 Diperbarui: 2 Juli 2023   15:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest: Camilla/@blue_shapire5

Ketika rintihan sendu berleraian,
Hujan merintik bersama tangisan

Air matanya bergeming,
Pada denting yang hening

Perlahan, rintik menutupi suara tangisan
Menyisakan air matanya yang menderai tak terurai

Rintik demi rintik kian merintih
Meredam tangisnya yang perlahan melirih

Ketika rintik itu berhenti
Rintihan sendu-pun berseri
Bergeming diantara kening
Yang diiringi elegi patah hati

Kini, rintik telah milik kita selamanya
Diantara pijak yang tak lagi sama
Kau merintik bersama awan
Sedang aku, merintih bersama bayangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun