Islam penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam ekonomi, karena memberikan pedoman yang seimbang dan adil. Ajaran Islam menekankan moral dan etika, seperti kejujuran dalam bisnis, keadilan dalam distribusi kekayaan, serta larangan riba untuk mencegah ketidakadilan. Melalui zakat dan sedekah, Islam mendorong redistribusi kekayaan untuk kesejahteraan sosial, mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain itu, aturan halal dan haram membantu menjaga transaksi keuangan dan bisnis agar sesuai dengan nilai-nilai moral. Dengan demikian, Islam membentuk disiplin dalam kehidupan pribadi dan ekonomi yang berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan bersama.
EKONOMI ISLAM
Pada intinya ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah masyarakat muslim atau negara muslim sendiri, dimana nilai-nilai dan ajaran Islam dapat dipenegasan.Â
Rasionalitas dalam ekonomi berarti pelaku ekonomi membuat keputusan logis untuk memaksimalkan keuntungan atau kepuasan. Mereka menimbang biaya dan manfaat serta merespons insentif berdasarkan informasi yang tersedia. Teori ini mengasumsikan keputusan optimal, meskipun dalam kenyataan, keterbatasan informasi dan kapasitas berpikir sering membuat keputusan hanya cukup baik, bukan sempurna. Rasionalitas ekonomi penting untuk memahami perilaku konsumen dan perusahaan, meski sering dipengaruhi faktor non-rasional seperti emosi atau keterbatasan kognitif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI