Mohon tunggu...
Jurnalis Bertasbih
Jurnalis Bertasbih Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kemuliaan hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lahan Enclave Perkebunan Sawit PT Letawa dilaksanakan Upacara Bendera oleh Petani Desa Lariang

19 Agustus 2023   07:20 Diperbarui: 19 Agustus 2023   07:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara kemerdekaan 17 Agustus dilaksanakan oleh sejumlah petani desa Lariang sebagai bentuk perjuangan dalam merebut kembali hak atas tanah mereka (dokpri)

Sejumlah Petani di Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar memiliki cara tersendiri untuk memperingati HUT ke-78 RI pada Kamis, 17 Agustus 2023. Sekitar 72 warga petani di desa lariang mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih di lokasi enclave tepatnya di Afdeling Golf (G) perkebunan kelapa sawit PT. Letawa.

Kegiatan berlangsung dengan hikmad dan syahdu layaknya upacara pada umumnya. Ada tiga petani yang didapuk sebagai pembawa dan pengibar bendera berukuran 30  x 50 meter. Sebagian petani juga ikut serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh hikmad.

Lagu Instrumen Indonesia Raya berkumandang ketika pengibar mulai menarik tali pada tiang untuk menaikkan bendera. "Untuk persiapan, seperti mendirikan tiang bendera kami lakukan kemarin," kata koordinator pelaksanaan upacara bendera sekaligus sebagai komandan upacara, Samsu.

Persiapan lainnya dengan mencari peserta kegiatan yang bakal berlangsung dengan menerapkan kedisiplinan dan ketertiban serta menjaga keamanan selama upacara berlangsung. Mereka diminta tetap tertib dan tetap menjaga keamanan selama upacara pengibaran bendera berlangsung. Apalagi, pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih dalam menyambut HUT Kemerdekaan secara serentak berlangsung di Seluruh Nusantara.

Meski kegiatan  upacara dipersiapkan sedemikian rupa, para peserta upacara tetap tampil dengan pakaian ala petani dan berdandan seperti biasanya. Tidak ada seragam yang dikenakan. Mereka mengenakan pakaian ala kadarnya lantaran setelah upacara kenaikan bendera akan dilanjutkan dengan upacara penurunan bendera di lokasi yang sama yakni di lahan Enclave perusahaan sawit milik AAL.


Beberapa peralatan bertani yang diramaikan dengan bendera merah putih serta topi caping dan alat petani lainnya juga dibawa. "Yang terpenting, melalui upacara ini dapat meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme serta daya juang dan solidaritas dan kebersamaan ," ujar Samsu .

Dengan semangat nasionalisme dan perjuangan tanpa mengenal mundur dalam memperebutkan dan mempertahankan kembali hak atas tanah mereka yang telah lama dikuasai oleh perusahaan perkebunan sawit PT Letawa di Sulbar, petani yang berada di Desa Lariang yang mengadakan upacara pengibaran dan penurunan bendera ingin merdeka dan sejahtera serta adil dan makmur dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dan perkebunan. 

"Oleh karena itu, dengan pelaksanaan upacara bendera di HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini, ia berharap pemerintah bisa berpihak kepada rakyatnya dan memberikan kemerdekaan kepada rakyatnya yakni hal atas tanah mereka yang sekian lama dikuasai oleh korporasi - berpuluh tahun lamanya petani tertindas dan  terjajah oleh kemiskinan dan penderitaan serta kriminalisasi petani yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan sawit PT. Letawa yang mana salah satu anak perusahaan dari Astra Agro Lestari (AAL)," tegas Direktur Eksekutif Petani Center Imansyah Rukka yang juga menjabat sebagai pemimpin redaksi Jurnalis-Bertasbih.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun