Mohon tunggu...
Ki Semar
Ki Semar Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta

Kemuliaan hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Unik, Kelompok Masyarakat Desa Lariang, Sulbar, Gelar Upacara Kemerdekaan RI ke-78 di PT. Letawa

17 Agustus 2023   19:37 Diperbarui: 17 Agustus 2023   19:49 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok masyarakat Desa Lariang Laksanakan Upacara Bendera 17 Agustus 2023 di PT. Letawa (dok jb)

Hari Kemerdekaan IKelompok masyarakat Desa Lariang gelar upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78 di PT. Letawa (dok jb)ndonesia, disambut gegap gempita masyarakat seantero Indonesia. Semangat nasionalisme masyarakat, tidak luntur menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2023 dan Upacara Kemerdekaan Pengibaran bendera merah putih yang dilakukan di sejumlah daerah. Seperti yang dilakukan warga  dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi Petani Center Sulawesi Barat di Dusun Loni, Desa Lariang,  Kecamatan Tikke Raya, Pasangkayu, Propinsi Sulbar ini melaksanakan kegiatan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan ke-78 RI  dengan cara unik dan berbeda lain dari yang lain.

Kelompok masyarakat melaksanakan upacara kemerdekaan itu di lokasi perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Letawa tepatnya di lokasi Afdeling Golf (G) yang berada di dusun Marisa, Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya. Ada sekitar 70-an warga desa yang rata-rata adalah petani yang merupakan peserta upacara mulai dari pemuda hingga orang tua ikut dalam kegiatan Upacara Kemerdekaan RI.

Kelompok masyarakat Desa Lariang Sulbar mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dengan penuh hikmat (dok. Jb)
Kelompok masyarakat Desa Lariang Sulbar mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dengan penuh hikmat (dok. Jb)
Antusias warga ini terlihat cukup tinggi, dengan mengenakan topi seadanya dan caping dan pakaian khas petani. Bahkan warga juga membawa hasil pertanian seperti sayuran, papaya, kelapa, singkong dan lainnya menggunakan bakul. Selain itu, ada juga warga yang mengenakan pakaian kebaya ciri khas Indonesia.U

Uniknya lagi, sebagian warga terlihat menggunakan sepatu boots dan sendal jepit.

Mereka langsung bersiap dan berbaris rapi mengikuti serangkaian kegiatan. Saat upacara berlangsung, suasana terasa hening dan mereka begitu khidmat memaknai arti Kemerdekaan RI tersebut.

Usai prosesi pengibaran Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan pembacaan teks proklamasi dan pembacaan UUD 1945.

Pembina upacara dipimpin seorang jurnalis  yakni Imansyah Rukka yang juga sebagai pendamping masyarakat warga yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang notabenenya anak dari seorang veteran pejuang kemerdekaan RI.

Secara terpisah Imansyah Rukka menyampaikan, pelaksanaan upacara di Hari Kemerdekaan RI ke-78 tahun ini, untuk membakitkan rasa patriotisme dalam memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong antarwarga dalam berjuang untuk bisa memperoleh hak atas tanah. Kemerdekaan ini sendiri, memiliki peran penting dan makna tersendiri bagi seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali para petani.

"Petani sebagai pondasi yang kokoh bagi suatu bangsa, dan menjadi penyokong utama suatu negara. Maka bangga lah disebut sebagai petani, ataupun sebagai anak petani," kata dia, Kamis (17/8/2923).

Ia mengatakan, dua hal poin penting, pelibatan warga yakni kelompok masyarakat di Desa Lariang dalam Upacara Kemerdekaan untuk lebih menanamkan rasa cinta Tanah Air dan mengingatkan kembali kepada mereka agar tidak melupakan nilai-nilai perjuangan agraia yakni hal atas tanah dalam wilayah kolala rakyat yang saat ini masih dikuasai oleh perusahaan perkebunan sawit yang ada disekitar mereka PT. Letawa.

"Tujuan pelaksanaan kegiatan pengibaran bendera merah putih di lokasi perkebunan sawit, untuk mengingatkan kembali bangsa ini dan para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia dan sekaligis sebagai motivasi bagi para pejuang agraria tengah perjuangan para kelompok masyarakat yang tengah berjuang  menuntut haknya atas tanah yang diserobot oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Letawa yang mana merupakan salah satu anak perusahaan Astra Agro Lestari (AAL)," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun