Wartawan Di Makassar Dipukuli Preman

MAKASSAR -- Seorang wartawan di Makassar, inisial AS dipukuli orang yang diduga kuat merupakan preman. Perlakuan tersebut dia terima saat AS, Hendak pulang kerumahnya di jalan kandea 3 Kelurahan Bunga Eja Beru, Kota Makassar, Kamis (20/10/2022) malam dini hari pukul. 02.00 wita.

Pada saat AS, Hendak pulang kerumahnya di Jalan Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja Beru, seketika tiba-tiba preman inisial HM, datang menghampiri korban AS, dan tanpa kata si HM, langsung memukul terhadap AS, dan mengalami Luka lebam di Bagian muka, dan memar dibagian  lengan kanan.

"Sepulang saya dari kafe Memory di Jalan Banta-bantaeng dan menuju pulang ke rumah di Jalan Kandea 3, saya masuk tepat di depan lorong saya tiba-tiba orang itu menghampiri dan langsung memukul saya dan mencaci maki saya bahwa saya ini seoramg "banpol" bantuan polisi. "ujar AS di Makassar, Kamis malam.

Wartawan AS Korban pemganiayaan preman saat dilalukan visum ed-repertum di RS. Ibnu Sina Makassar (foto dok. FMCBI) 

Saat ini korban AS yang tercatat sebagai Wartawan di  media Prokontra.online telah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Tallo yang telah dilengkapi dengan hasil visum ed-repertum dari Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar.

Hasil rilis yang diterima Kompasiana dari Forum Media Center Berita Indonesia (FMCB Indonesia) bahwa Kapolsek Tallo, Kompol Badollahi SH. MAP, saat dikonfirmasi perihal kejadian ini mengatakan pihaknya sudah menerima adanya laporan penganiayaan terhadap salah seoramg Wartawan.

"Kami sudah menerima Laporan dugaan  penganiayaan wartawan tersebut, dan laporannya langsung kami proses dan kami  bertindak akan memburu oknum preman  tersebut yang telah melakukan tindakan dugaan penganiayaan terhadap seoramg Wartawan inisial AS sebagai korban,"" tegas Kapolsek Kompol Badollahi.

"Sementara itu Pimpinan Redaksi media Prokontra.online Muh.Ali menegaskan kami minta dan mendesak kepada Pihak Kepolisian yakni Polsek Tallo Makassar, agar oknum preman sekaligus pelaku yakni HM, yang sudah melakukan tindakan penganiayaan pemukulan terhadap wartawan kami agar segera di tindak lanjuti secara tegas sesuai Hukum yang berlaku sehingga kasus intimidasi dan kekerasan kepada Wartawan seperti ini tidak terus terjadi." "tegas Muh.Ali

Korban AS saat ditemui di rumah kediamannya dengan kondisi lengan tangannya agak kesulitan untuk di gerakkan akibat penganiayaan pemukulan tersebut, dan untuk sementara korban AS beristirahat dalam beberapa waktu dalam rutinitasnya sebagai Wartawan. (ir).