MAMUJU TENGAH - Satu bulan berlalu, kasus pembunuhan wartawan Demas Laira hingga saat berita ini ditayangkan masih menjadi misteri dan belum juga menemukan titik terang. Tim Pencari Fakta (TPF) inisiasi dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendesak Polda Sulbar memberikan penjelasan ke publik terkait sejauh mana proses penyidikan kasus tersebut.
"Kami mendesak kepolisian untuk menyampaikan perkembangan penyidikan yang dilakukan atas terbunuhnya Demas Laira. Kasus ini terkesan dibiarkan tanpa adanya kejelasan, padahal kita menunggu kerja nyata kepolisian atas masalah ini," Kata Ketua AMSI Sulawesi Barat (Sulbar) Anhar, Senin (21/8) kemarin.
Anhar yang juga dutunjuk sebagai ketua TPF Amsi, juga mendesak Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat tidak membiarkan kasus Demas Laira berlarut-larut, dan dapat memberikan informasi perkembangan pengusutannya.
"Jangan sampai ini dibiarkan berlarut-larut dan tidak jelas apa motifnya," jelas Anhar.
Menurut Anhar, kasus ini telah menjadi perhatian nasional bahkan internasional, dan semua menunggu perkembangan pengusutannya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulbar, Syamsu Ridwan saat dikonfirmasi kompasiana.com melalui whatsAppnya, senin (21/09/2020) kemarin  mengatakan masih dalam penyidikan tim gabungan Polda Sulbar dan Polres Mamuju Tengah.
"Sesuai aturan dalam KUHAP tentunya untuk meningkatkan sesorang menjadi tersangka harus memenuhi minimal dua alat bukti yang cukup, hingga saat ini tim masih mencari dan melengkapi alat bukti tersebut," jelas perwira dua bunga ini.
AKBP Syamsu melanjutkan, dugaan sementara masih terkait kehidupan pribadi korban, tapi kami belum bisa memastikan sebelum pelaku berhasil ditangkap", pungkasnya.
Diketahui, Demas Laira (28) jurnalis media siber Sulawesion.com ditemukan tewas bersimbah darah di jalur Trans Mamuju Palu Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kamis (20/8) dini hari. Dia ditemukan dalam kondisi 17 luka tusukan oleh seorang sopir yang saat itu melintas.
AMSI membentuk TPF untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi sebanyak mungkin, serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian jurnalis Demas Laira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H