Kades Baji Mangai, Kec. Mandai Kab. Maros Abd Latif bersama Babinsa Desa Baji Baji Mangai Serka Abd. Syukur mengatakan pihaknya akan terus bersinergis demi mencegah adanya penolakan warga terkait pemakaman jenazah covid-19 yang jika masih ada yang di makamkan di TPU Sudiang Kota Makassar. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Dalam hal ini  jajaran TNI dari satuan Kodim 1422/ Maros dan pemerintah desa yang diaplikasikan di lapangan oleh para Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang hal-hal yang berkaitan dengan korban jenazah virus korona yang meninggal dunia," ujar Serka Abd. Syukur di rumah Kades Baji Mangai, Kec. Mandai Kab. Maros, Jumat (03/04/2020).
                         Â
Serma Abd. Syukur melalui kegiatan komsosnya berharap pentingnya memberikan edukasi dan sosialisasi penanganan covid-19 dan kesamaan visi dan pandangan antara pemangku kepentingan di Desa yakni Kades, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk  jenazah korban covid-19 yang hendak di Makamkan khususnya di TPU Sudiang.   Â
Sementara itu Kades Baji Mangai Kec. Mandai Maros mengatakan bahwa bagaimana masyarakat bisa mengerti dan mengedepankan rasa kemanusiaan untuk bisa menerima jenazah positif covid-19 dimakamkan di sekitar  TPU Sudiang yang memang bersebelahan langsung dengan TPU Sudiang tempat pemakaman jenazah Covid-19.
                             Komsos Babinsa dengan melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah  Kades Baji Mangai Abdul Latif karena sebelumnya, terjadi aksi penolakan dari warga sekitar pemakaman di TPU Sudiang, buntut dari aksi tersebut disebabkan adanya warga Kane Kane Desa Baji Manga, Mandai Kab. Maros yang menemukan APD (Alat Pelindung Diri) yakni Kaos Tangan milik Tim Medis Pengantar jenazah usai pemakaman jemazah yang meninggal akibat terjangkit virus covid-19.
                       "Diharapkan ke depan, komsos ini sekaligus memberikan edukasi pemahaman sebagai warga dan bangsa Indonesia yang memiliki sikap toleransi dan gotong royong penting untuk mengedepankan rasa empati, sehingga nantinya tidak ada lagi aksi.penolakan seperi itu khususnya pemakaman jenazah korban yang meninggal akibat virus korona," pungkas Serka Abd. Syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H