"Dengan berpuasa, Allah SWT menuntun untuk mencari dan menemukan benih tersebut". Sesungguhnya sangat jelas ada di metode puasa ini. Maka dengan kesadaran tertinggi saya, puasa ini saya lakukan dengan penuh keikhlasan yang tinggi. Jelas Daeng Siama panjang lebar dengan penuh keyakinan.
Tak lama kemudian, matahari di ufuk barat sore itu terus terlihat beranjak dari peraduannya. Sambil menunggu buka puasa, saya dan daeng siama siap-siap bergegas meninggalkan rumah kecil itu untuk menuju pulang.
Itulah potret realitas seorang petani di Desa Pallantikang Kecamatan Patalassang Kabupaten Gowa, yang memberikan gambaran keteladanan akhlaknya di bulan suci ramadhan ini dengan menemukan esensi puasa yang sangat hakiki dan totalitas melalui becocok tanam. Esensi puasa itu di dalam manifestasinya memberikan keseimbangan bagi lahan, tanah, air dan tanaman serta hewan-hewan yang ada di sekelilingnya. Dengan kemuliaan itu, semua akan menjadi selaras dan seimbang sesuai dengan kaidah-kaidah alam. Semoga sikap dan keteladanan ini bisa di tiru oleh para petani lainnya di negeri agraris ini menuju sektor pertanian yang berkelanjutan.
Salam - Petani Center
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H