[caption id="attachment_212967" align="alignleft" width="300" caption="LSM Petani Center dalam kiprahnya memperjuangan sistem pertanian berkelanjutan"][/caption]
Sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah salah satu isu hangat yang menjadi arah perjuangan LSM Petani Center. Organisasi petani ini sejatinya mengangkat isu tersebut menjadi sebuah gerakan petani dengan pertimbangan bahwa setelah setengah abad praktik sistem pertanian konvensional yang telah berdampak buruk sangat dirasakan, mulai dari dampak ekologi, ekonomi, sosial, budaya, hingga kesehatan masyarakat. Kondisi-kondisi tersebut membuat masyarakat dunia semakin ragu akan keberlanjutan ekosistem pertanian dalam menopang kehidupan manusia di masa mendatang.
Demikian isu tersebut menjadi “main stream” LSM Petani Center” dalam gerakan penerapan sistem pertanian berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. “Salah satu pendekatan pragmatis peningkatan produksi pangan jangka pendek cenderung memicu meningkatnya praktik pengurasan dan eksploitasi sumber daya alam secara terus menerus dalam skala besar sehingga semakin menurunkan daya dukung lingkungan pertanian dalam menyangga kegiatan-kegiatan pertanian.
Berbagai kebijakan dan praktik pertanian yang dilakukan pemerintah dan petani saat ini masih bertumpu pada kebijakan dan praktik konvensional, hal itu akan semakin membahayakan masa depan petani, lingkungan pertanian, masyarakat, bangsa dan negara, serta dunia. Seharusnya pemerintah mengubah kebijakan dan penerapan pertanian konvensional menjadi penerapan sistem pertanian berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan produk pertanian saat ini tanpa harus mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan produk pertanian dan pangan generasi mendatang.
Petani Center dalam kiprahnya sebagai organisasi petani sejati mempunyai paradigma utama yakni “Reorientasi Sektor Pertanian dalam Konteks Pembangunan Pertanian Berkelanjutan”, dengan substansi dasar pejuangan itu kegiatan pertanian berkaitan dengan banyak faktor yang berinteraksi secara sinergis. Selain faktor-faktor fisiokimia dan biologis, unsur penting lain yang berinteraksi di dalam sistem pertanian adalah petani sebagai pelaku produksi dan konsumen sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan pertanian.
[caption id="attachment_212972" align="aligncenter" width="200" caption="Logo LSM Petani Center"][/caption]
Petani sebagai subjek dan pelaku produksi memiliki pusat peran “center” dalam kegiatan usaha tani dan poros di alam semesta itu sendiri (falsafah Petani Center). Sementara di lain pihak, masyarakat konsumen saat ini semakin kritis dalam memilih produk-produk pertanian, terlebih lagi dengan berkembangnya kesadaran baru tentang keamanan pangan (food safety) dan pelestarian lingkungan. Karenanya, interaksi antara perilaku dan tuntutan konsumen dengan perilaku dan kemampuan petani dalam menghasilkan produk pertanian inilah yang menarik untuk dicermati. Dalam tataran global saat ini, faktor tuntutan pasar dan sistem perdagangan dunia menyebabkan pelaku usaha tani berada dalam suatu pusaran besar yang tidak mudah diikuti.
Karena isu pertanian kini tidak lagi terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait dengan isu-isu global, baik perdagangan maupun lingkungan, serta program kegiatan pemberdayaan petani. Semestinya pemerintah secara sungguh-sungguh mengakomodasi berbagai macam isu tersebut. Yakni isu pertanian berkelanjutan sebagai isu yang sangat penting dalam lingkungan global dan tuntutan konsumen. Dengan demikian, LSM Petani Center sebagai organisasi lembaga yang mangakar di petani terus berjuang dengan berbagai gerakannya serta melihat perlunya diusulkan agar isu-isu global pertanian, seperti sistem pertanian pertanian yang berkelanjutan dengan memnertimbangkan aspek ; perubahan cuaca global, kecenderungan perdagangan global yang adil (fair trade), serta tuntutan konsumen yang lebih kritis agar ke depannya diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan regulasi dan kebijakan di sektor pertanian.
Salam petani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H